PWNU Jawa Barat Sambut Kedatangan Grand Syekh Al-Azhar Secara Daring
Rabu, 10 Juli 2024 | 18:17 WIB

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat menghadiri forum Interfaith and Intercivilizational Reception atau forum lintas agama dan peradaban yang digelar secara daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan) di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Jakarta Bara, Rabu (10/7/2024). (Foto: NU Online Jabar)
Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat menghadiri forum Interfaith and Intercivilizational Reception atau forum lintas agama dan peradaban yang digelar secara daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan) di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Jakarta Bara, Rabu (10/7/2024).
Forum tersebut merupakan inisiasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam rangka menyambut kedatangan Grand Syekh Al-Azhar, Ahmad Al-Thayeb ke Indonesia. Forum tersebut dihadiri sejumlah tokoh NU termasuk Rais Aam PBNU, KH Miftahul Akhyar, serta para ulama, pengurus jamiyah, dan kader-kader NU.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan kebanggaannya atas kunjungan Grand Syekh Al-Azhar ke Indonesia. Ia mengucapkan selamat datang di bumi Ahlussunnah wal Jamaah.
Gus Yahya menekankan bahwa Indonesia telah menerima dan merangkul hidayah Ahlussunnah wal Jamaaah selama seribu tahun dengan keramahan dan terus berkomitmen untuk melestarikan persaudaraan, kesetaraan, dan harmoni di tengah keragaman suku, budaya, dan agama.
Gus Yahya menyebut, mereka semua merasa gembira dan berbahagia menyambut kedatangan Syekh Al-Azhar dan rombongan, serta mengapresiasi peran Syekh Al-Tayeb dan Al-Azhar dalam menyebarkan nilai-nilai perdamaian global melalui konsep Islam Wasathiyah atau moderasi Islam.
“Semua bergembira dan berbahagia menyambut kunjungan Syekh Al-Azhar bersama para senior rombongan, dengan penuh rasa terima kasih atas peran Syekh dan Al Azhar dalam menggaungkan nilai-nilai perdamaian global dari arah Dunia Islam, antara lain dengan memperkenalkan wacana tentang Islam Wasathiyah,” ujar Gus Yahya.
Gus Yahya juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Al-Azhar atas jasanya dalam mendidik pelajar-pelajar NU selama lebih dari satu abad. Banyak ulama Azhariyyun yang tersebar di seluruh Indonesia, memberikan bimbingan kepada umat dan berkontribusi dalam lingkungan jam'iyah dan jamaah NU.
“Lebih khusus, Nahdlatul Ulama harus menyatakan ungkapan terima kasih yang tak terperi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas jasa Al Azhar selama lebih satu abad ini dalam mendidik pelajar-pelajar kami dari generasi ke generasi dengan ilmunya para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah yang ada di Al-Azhar untuk menjadi penyuluh dan pembimbing ummat sehingga ulama Azhariyyun bertebaran di lingkungan jamiyah dan jamaah kami,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris PWNU Jawa Barat, KH Aceng Amrullah (Kang Aceng), bersama jajaran pengurus lainnya turut menyambut kedatangan Grand Syekh Al-Azhar, Ahmad Al-Thayeb, meski hanya melalui luar jaringan (daring). Meskipun dilakukan secara daring, menurutnya, hal ini tidak mengurangi rasa hormat terhadap Grand Syekh Al-Azhar.
Dalam pertemuan lintas iman yang dipimpin oleh Grand Syekh Al-Azhar Mesir ini, Kang Aceng menegaskan pentingnya kerja sama kemanusiaan meskipun berbeda iman. "Kita harus selalu tegak lurus melakukan kerja sama kemanusiaan sekalipun berbeda iman, tidak ada sekat, yang ada hanyalah ada program kemanusiaan bersama," ujar Kang Aceng.
Lebih lanjut, Kang Aceng berharap agar PWNU Jawa Barat bisa membangun kerja sama dan memberikan manfaat kepada semua manusia tanpa tersekat oleh perbedaan keimanan dan keyakinan.
“Harapan ini sejalan dengan visi PWNU Jawa Barat untuk terus memperkuat harmoni dan toleransi antarumat beragama. Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan semangat kerja sama lintas iman akan semakin kuat dan membawa manfaat yang luas bagi masyarakat, tanpa memandang latar belakang keimanan mereka,” tutupnya.