LPBINU Jabar Kirimkan Bantuan untuk Korban Gempa di Kabupaten Bandung
Senin, 23 September 2024 | 11:02 WIB

Pemberian bantuan untuk korban gempa di Kabupaten Bandung oleh LPBINU Jabar. (Foto: NU Online Jabar)
Kabupaten Bandung, NU Online Jabar
Merespons bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.0 yang terjadi pada Rabu (18/9/2024), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat telah mengirimkan bantuan kepada korban di Kabupaten Bandung.
Bantuan ini meliputi terpal, makanan, dan air mineral yang dikumpulkan dari sumbangan pengurus internal LPBINU Jawa Barat. Adapun bantuan yang rincian bantuan yang dikirimkan antara lain:
1. erpal: 20 unit
- 10 terpal dikirim ke posko utama BPBD.
- 5 terpal disalurkan ke Posko NU Peduli Lazisnu Kabupaten Bandung.
- 5 terpal lainnya ke Posko IPNU & IPPNU.
2. Indomie: 6 dus
- 5 dus untuk Posko lapangan LPBI NU & Ansor Kabupaten Bandung.
3. Air mineral: 10 dus
- 5 dus di Posko lapangan LPBI NU dan Ansor Kabupaten Bandung.
- 5 dus di Posko IPNU dan IPPNU.
4. Popok bayi: 3 dus
- Disalurkan ke Posko NU Peduli Lazisnu Kabupaten Bandung.
Menurut Ketua LPBINU Jabar, Dadang Sudardja, menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan wujud solidaritas meski jumlahnya terbatas. “Semoga saja dapat membantu meringankan beban sesama,” ujarnya, Senin (23/9/2024).
Baca Juga
Inilah Doa saat Terjadi Gempa Bumi
Lebih lanjut, selain bantuan barang, LPBINU juga membentuk Tim Tanggap Darurat yang dipimpin oleh Muhammad Hiqal Fahrurozi. Tim ini akan melakukan kajian cepat (Rapid Assessment) di satuan pendidikan di Kecamatan Kertasari dan Pangalengan, yang terdampak gempa.
Uwa Dadang, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa LPBINU Jabar tidak mendirikan posko sendiri, mengingat status bencana berada di tingkat kabupaten. “Kami mendukung LPBI PCNU Kabupaten Bandung sebagai pemimpin dalam penanganan bencana ini,” katanya.
Ia mengatakan, LPBINU Jabar berkomitmen untuk fokus pada sektor pendidikan, memberikan dukungan psikososial, dan membantu pelaksanaan Satuan Pendidikan Aman Bencana.
Dadang menekankan pentingnya kelangsungan proses belajar mengajar. “Kami berusaha bermitra dengan lembaga lain dalam memenuhi infrastruktur yang diperlukan, seperti tenda untuk ruang belajar, kursi, dan fasilitas lainnya,” tutupnya.
Sementara itu, Hiqal menambahkan bahwa saat ini mereka bergabung di Pos Pendidikan Kabupaten Bandung untuk terus melakukan assessment terkait kebutuhan mendesak.