Depok

Sarjanakan 27 Hafidz Qur'an, Ketua STKQ Al-Hikam Harapkan Jadi Penyebar Islam Rahmatan Lil Alamin

Ahad, 6 Oktober 2024 | 13:09 WIB

Sarjanakan 27 Hafidz Qur'an, Ketua STKQ Al-Hikam Harapkan Jadi Penyebar Islam Rahmatan Lil Alamin

Ketua STKQ Kota Depok Ustadz Subur Wijaya. (Foto: NU Online Jabar).

Depok, NU Online Jabar
Pada acara Wisuda Angkatan Sembilan dan Pengukuhan Mahasiswa Baru Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur'an Al-Hikam (STKQ) Depok mensarjanakan 27 hafidz Qur'an. Acara ini berlangsung di selasar Masjid Al-Hikam, Sabtu (05/10/2024) kemarin. 


Dalam kesempatan tersebut, Ketua STKQ Al-Hikam Kota Depok Ustadz Subur Wijaya berharap kepada wisudawan, agar ilmu yang diperoleh bukan hanya sekadar pengetahuan, melainkan bekal untuk menyebarkan nilai-nilai Al-Qur'an dan Islam Rahmatan Lil Alamin


"Ilmu yang kalian peroleh bukan hanya sekadar pengetahuan, tetapi juga bekal untuk menyebarkan nilai-nilai Al-Qur'an dan Islam Rahmatan Lil Alamin," ungkap Ustadz Subur dalam sambutannya.  


Selain itu, Ustadz Subur menegaskan bahwa program pendidikan di STKQ turut mendukung program pemerintah pusat dan Kementerian Agama, khususnya dalam penguatan Islam wasathiyah, moderasi beragama, dan bela negara. 


"Kami mengimplementasikan Islam wasathiyah, moderasi beragama, dan bela negara. Program-program tersebut kami wujudkan sesuai amanah pendiri, Al-Maghfurlah Abah Hasyim Muzadi, melalui masa bakti STKQ Al-Hikam dengan pengabdian di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal)," ungkapnya.


Ustadz Subur juga memastikan bahwa 27 wisudawan yang dihasilkan tahun ini mereka yang telah menyelesaikan masa pengabdian selama satu tahun di berbagai wilayah 3T. 


"27 wisudawan hari ini adalah mereka yang telah mengabdi selama satu tahun di wilayah 3T,” tambahnya. 


Hal senada juga disampaikan oleh Pengasuh Pesantren Al-Hikam Gus Yusron Shidqi. Dalam sambutannya, Ia menyebutkan bahwa program pengabdian selama tiga tahun adalah upaya memberikan latihan untuk mengamalkan ilmu yang mereka dapatkan. 


"Orang -orang seperti Anda adalah orang-orang yang baru belajar di dalam kampus. Oleh karena itu, dalam rangka menjadikan teori sebagai prkatek, maka Anda dilatih selama satu tahun di tiga 3," ungkap Gus Yusron di hadapan wisudawan.


Sementara itu, salah seorang wisudawan Muhammad Lutfi mengungkapkan rasa syukurnya atas perubahan yang dialami selama menempuh pendidikan di STKQ. Ia menjelaskan bahwa sebelum masuk di STKQ, mereka sering kali memandang suatu permasalahan dengan cara yang rumit. 


"Kami yang dulu hanya berwawasan sempit, pengetahuan hanya seuprit (sedikit), memandang sesuatu dengan pandangan yang rumit. Kini seolah kami diberi teropong besar sehingga kami mampu melihat segala hal tidak hanya dari satu sudut pandang, tidak mudah menyalahkan, membidahkan, alih-alih mengkafirkan, " ujarnya dengan puitis. 


Selain itu, perwakilan Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Kopertais) Saca Suhendi menyampaikan bahwa menjadi seorang sarjana berarti menjadi orang yang bermanfaat.


"Selamat menjalankan (mengamalkan) ilmu-ilmu yang telah didapatkan. Dan hanya orang sukseslah yang mampu membahagiakan orang yang dicintainya," pungkasnya.


Sebagai informasi, turut hadir dalam acara tersebut,  Dewan Pembina Yayasan Pesantren Al-Hikam Depok Nyai Mutammimah Hasyim, Ketua Yayasan Al-Hikam Depok Prof Arif Zamhari, pengisi orasi ilmiah Walid Ahsin Sakho Muhammad. Juga hadir sebagai anggota senat, Kiai Ahmad Fathoni dan Kiai Muhaimin Zein, serta beberapa tamu undangan lainnya.