Depok, NU Online Jabar
Kebersamaan antara jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) Kota Depok tampak hangat dalam kegiatan istighotsah dan pembacaan Maulid Diba’ yang digelar di MI Al Asybal, Cinere, Sabtu (26/7/2025).

Acara tersebut juga menjadi momen tasyakuran atas pembangunan gedung baru sekolah berstandar nasional di bawah naungan LP Ma’arif NU Kota Depok.

 

Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto, S.T., M.M. dan Kapolres Metro Depok Kombes Pol Abdul Waras, S.I.K. turut hadir dalam kegiatan tersebut. Kehadiran keduanya memperkuat sinergi antara aparat dan tokoh agama dalam membangun masyarakat yang religius dan harmonis.

 

Ketua Umum MUI Kota Depok KH Syihabuddin Ahmad, jajaran pengurus PCNU, dan para tokoh NU setempat juga turut hadir.

 

Kegiatan diawali dengan pembacaan istighotsah yang dipimpin KH Ahmad Bukhori (Mbah Mad), dilanjutkan dengan Maulid Diba’ oleh Ustadz Romdhonih Marzukih. Mauidzhoh Hasanah disampaikan KH Romdoni Hamzah. Ratusan jamaah, termasuk ibu-ibu Muslimat NU dan para santri, tampak khusyuk mengikuti rangkaian acara.

 

Sejumlah tokoh NU dari berbagai tingkatan juga hadir, di antaranya Ketua PCNU Kota Depok KH Achmad Solechan, Wakil Rois Syuriyah KH Abdul Mujib dan KH Harirudin, Khatib Syuriyah KH Zaenal Arifin, Wakil Khatib Syuriyah Kyai Willy Albert Fauzi, serta Rois Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffazh (JQH) NU Kota Depok KH Jazim Hamidy. Hadir pula Ketua MWC NU Cinere dan Ketua Muslimat NU Kota Depok.

 

Acara tersebut juga dirangkaikan dengan pengajian rutin bulanan Muslimat NU Cinere. Sebagai tuan rumah, Muslimat NU Cinere menyambut hangat seluruh tamu undangan dalam tasyakuran pembangunan gedung baru MI Al Asybal. Gedung tersebut dibangun untuk meningkatkan mutu pendidikan, sejalan dengan visi NU mencetak generasi unggul secara keilmuan dan spiritual.

 

Ketua PCNU Kota Depok KH Achmad Solechan dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antara ulama, umara, dan masyarakat dalam membangun pendidikan berbasis nilai keislaman dan kebangsaan.

 

“Tasyakuran ini bukan hanya simbol kebahagiaan, tapi juga bentuk syukur dan tekad untuk terus menghadirkan pendidikan Islam yang berdaya saing, berakhlak, dan berlandaskan Ahlussunnah wal Jama'ah,” ujarnya.