Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Daerah

Kunci Sukses Berorganisasi Menurut KH Juhadi Muhammad

Kunci Sukses Berorganisasi Menurut KH Juhadi Muhammad (Foto: NU Online Jabar)

Indramayu, NU Online Jabar
Menurut Ketua PCNU Indramayu KH. Juhadi Muhammad, kunci sukses dalam berorganisasi adalah dengan mabadi khairu ummah (membentuk umat terbaik). Ia lalu menjelaskan beberapa poin terkait dengan mabadi khairu ummah sebagai kunci sukses dalam berorganisasi.

Pertama, Ash-shidqu yang berarti jujur dalam perkataan, perbuatan dan sejak dalam pikiran. 

“Apa yang diucapkan sama dengan yang di batin, tidak memutarbalikkan fakta dan meberikan informasi yang menyesatkan. Jujur saat berpikir dan bertransaksi, mau mengakui dan menerima pendapat yang lebih baik,” katanya pada acara MKNU ketujuh yang diselenggarakan oleh PCNU Indramayu, di gedung MWC NU Kecamatan Lalea, Sabtu-Ahad (27-28/3). 

Kedua, al-Amanah wal Wafa bil ‘Ahdi yaitu melaksanakan semua beban yang harus dilakukan terutama hal-hal yang sudah dijanjikan. Karena itu kata tersebut juga diartikan sebagai dapat dipercaya dan setia dan tepat pada janji, baik bersifat diniyah maupun ijtimaiyah

“Semua ini untuk menghindarkan sikap buruk seperti manipulasi dan berkhianat. Amanah ini dilandasi kepatuhan dan ketaatan pada Allah,” ungkapnya.

Ketiga, al-’Adalah yang berarti bersikap obyektif, proporsional dan taat asas, yang menuntut setiap orang menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, jauh dari pengaruh egoisme, emosi pribadi dan kepentingan pribadi. 

“Distorsi semacam itu bisa menjerumuskan orang pada kesalahan dalam bertindak. Dengan sikap adil, proporsional, obyektif, relasi sosial dan transaksi ekonomi akan berjalan lancar saling menguntungkan,” imbuhnya.

Keempat, at-Ta’awun yaitu tolong-menolong merupakan sendi utama dalam tata kehidupan masyarakat, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan pihak lain. Ta’awun berarti bersikap setiakawan, gotong royong dalam kebaikan dan dan taqwa. Ta’awaun mempunyai arti timbal balik, yaitu memberi dan menerima.

Oleh karena itu, lanjutnya, sikap ta’awun mendorong orang untuk bersikap kreatif agar memiliki sesuatu untuk disumbangkan pada yang lain untuk kepentingan bersama, yang ini juga berarti langkah untuk mengkonsolidasi masyarakat secara istiqamah dalam pengertian teguh, jejeg ajek dan konsisten. Tetap teguh dengan ketentuan Allah dan Rasulnya dan tuntunan para salafus shalihin dan aturan main serta rencana yang sudah disepakati bersama. 

“Ini juga berarti kesinambungan dan keterkaitan antara satu periode dengan periode berikutnya sehingga kesemuanya merupakan kesatuan yang saling menopang seperti sebuah bangunan. Ini juga berarti bersikap berkelanjutan dalam sebuah proses maju yang tidak kenal henti untuk mencapai tujuan.” pungkas ketua PCNU Indramayu.

MKNU ke-7 yang diselenggarakan oleh PCNU Indramayu ini mengangkat tema Membumikan Fikroh dan Harokah Nahdliyah sebagai Moderasi Kemanusiaan di Era 4.0 diikuti oleh 78 orang orang peserta, dan dihadiri oleh pengurus PCNU Indramayu, IPNU-IPPNU, Ansor, dan Banser se-Kecamatan Lelea.

Ketua MWC NU Kecamatan Lelea Warnadi mengatakan bahwa dirinya sangat bangga karena dipercaya untuk melaksanakan kegiatan MKNU.

"Saya sangat bangga sudah dipercaya menjadi tuan rumah pelaksana, semoga ke depannya apa yang menjadi kekurangan bisa dijadikan sebagai pembelajaran selanjutnya," ungkapnya.

Pewarta: Siti al Asaroh
Editor: Agung Gumelar

Editor: Agung Gumelar

Artikel Terkait