Bandung, NU Online Jabar
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat Dandeu Rifa’i mengatakan, apa yang dilakukan Banser selama ini yang selalu mendampingi ulama Ahlussunah wal Jama’ah sudah pada jalan yang benar.
“Banser geus bener, panceg dina galur ngabela, ngajaga, ngamulyakeun ulama,” katanya di Gedung PWNU Jawa Barat, Kamis (17/9).
Menurut dia, Banser didirikan para kiai NU. Mereka tidak sembarangan membentuknya, melainkan sudah memperhitungkan matang-matang tugas dan fungsi Banser.
“Ya Banser ngawal kiai, ajengan, setidaknya pada acara-acara resmi NU,” kata ajengan muda dari Pondok Pesantren Cijantung ini.
Memang, kata dia, tak sedikit orang yang mencibir apa yang dilakukan Banser yang berdiri di belakang kiai pada saat ceramah atau ketika dalam keramaian. Orang yang mencibir itu, kata dia, tak tahu kemungkinan apa yang terjadi.
“Jadi Banser itu lalagaan berdiri di belakangan ajengan itu, tapi ya memang untuk menjaga ulama,” tegasnya.
Namun, Banser memang tidak menjamin keselamatan ajengan. Keselamatan itu hanya milik dan kehendak Allah. Namun, Allah meminta manusia untuk menjaga diri.
“Karena ulama adalah ahli waris para nabi, Banser berupaya mengawalnya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, terjadi penusukan terhadap ulama kelahiran Madinah, Arab Saudi Syekh Ali Jaber, di Lampung akhir pekan lalu. Kejadian itu saat Ali Jaber berceramah.
Kasatkorwil Banser Jawa Barat Yudi Cahyadi meminta kepolisian mengusut tuntas.
"Jelas kita mengutuk keras penganiayaan terhadap ulama dan jangan sampai terjadi di Jawa Barat," tegasnya, Rabu (16/9).
Sementara, terkait pengamanan ulama saat dakwah, GP Ansor selama ini telah selalu mengawal ulama baik diminta maupun tidak.
"Banser memang mendedikasikan diri sebagai penjaga bangsa, agama dan ulama. Jadi jika ada ulama NU yang berceramah, tanpa diminta pasti Banser akan ikut mengamankan," lanjutnya.
Pewarta: Abdullah Alawi