• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Garut

Ketua PCNU Garut Ajak Jamaah Refleksi Bulan Ramadhan dengan Perbanyak Mengaji Diri

Ketua PCNU Garut Ajak Jamaah Refleksi Bulan Ramadhan dengan Perbanyak Mengaji Diri
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Garut KH Atjeng Abdul Wahid. (Foto: NU Online Jabar/Salim)
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Garut KH Atjeng Abdul Wahid. (Foto: NU Online Jabar/Salim)

Garut, NU Online Jabar
Bulan Ramadhan telah dilewati bersama. Namun tidak banyak melakukan refleksi atas ibadah puasa dan ibadah lainnya yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan tersebut. 


Demikian disampaikan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Garut KH Aceng Abdul Wahid mengajak para jamaah untuk perbanyak mengaji diri. 


Aceng Wahid, biasa ia disapa, mengajak kepada jamaah pengajian untuk membayangkan sebuah pakaian dan bangunan yang lusuh dan rusak. 


"Jika pakaian atau bangunan yang lusuh dan rusak tersebut layak tidak untuk dipakai menghadiri undangan atau menerima tamu (bangunan)?" katanya kepada para jamaah saat mengisi tausiah pengajian bulanan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU)Sukaresmi di Aula Pesantren Salaman (Fauzan III), Sukaresmi, Kabupaten Garut. Selasa (23/4/2023).


Menurut sesepuh Pondok Pesantren Salaman itu, pakaian yang lusuh dan kotor dianalogikan seperti manusia masih dipenuhi oleh dosa. “Sejatinya pakaian atau bangunan yang kotor dan lusuh tersebut tidak berharga," tambah Aceng Wahid.


Kemudian Aceng Wahid menjelaskan bahwa ibadah di bulan Ramadhan kemarin menjadikan manusia seperti pakaian atau bangunan baru yang dalam kondisi bersih (terhapus dosanya).


Ia pun mengajak kepada jamaah untuk menjaga amalan ibadah yang sudah biasa dilaksanakan di bulan Ramadhan kemarin pada bulan-bulan berikutnya.


Terakhir, ia mengajak para jamaah untuk mensyukuri nikmat iman. “Nikmat dunia dan seisinya, jika diberikan kepada kita, nilainya lebih kecil dibanding dengan nikmat iman yang kita miliki,” tutupnya.


Pewarta: Muhammad


Garut Terbaru