Ayi Abdul Kohar Ungkap Pelajaran Berorganisasi dari Kekalahan Perang Uhud
Sabtu, 28 Januari 2023 | 12:00 WIB
Sumedang, NU Online Jabar
Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) MA Plus Al-Hikam menggelar Rapat Anggota di Aula Pesantren Al-Hikam Mussalafiyyah Sukamantri Tanjungkerta Sumedang, Kamis (26/01/2023)
Pada kesempatan tersebut Kepala MA Plus Al-Hikam, Ayi Abdul Kohar mengungkap pelajaran berorganisasi dari kekalahan perang uhud.
“Dalam menjalankan organisasi, sekali-kali berkacalah pada kekalahan perang Uhud. Waktu perang Uhud, 700 pasukan muslim yang dipimpin oleh Rasulullah SAW hampir menang dan dapat menaklukkan 3000 pasukan kafir,” katanya
Namun lanjutnya, dalam perjalanan akhir, pasukan muslim kalah dan sekitar 70 orang mati syahid. Kekalahan tersebut, disebabkan karena pasukan muslim tidak patuh pada Komando Rosulullah SAW dan tidak melaksanakan strategi perang yang telah disepakati.
“Pesan Nabi Muhammad SAW sebelum perang berlangsung adalah agar para pemanah yang diposisikan di bukit tidak meninggalkan tempatnya apapun yang terjadi. Tujuannya agar pasukan musuh tidak mengambil alih posisi strategis yang sudah ditempati oleh para pemanah,” terangnya
“Akan tetapi, pada praktiknya, pesan Nabi Muhammad SAW tidak diindahkan. Setelah kaum Quraisy dipukul mundur, para pemanah Muslim lengah. Mereka meninggalkan posisi di bukit karena merasa telah memenangkan pertempuran,” imbuhnya
Panglima perang kaum kafir Quraisy, yaitu Khalid bin Walid, yang saat itu belum bergabung dengan Islam, melihat pergerakan para pemanah.
“Khalid bin Walid segera memerintahkan pasukannya untuk menaiki bukit dan menyerang pasukan Muslim. Serangan balik dari kaum Quraisy yang tidak diduga membuat kaum Muslim kalang kabut. Sekitar 70 orang pasukan Muslim gugur, sementara dari pihak Quraisy hanya 20 orang. Alhasil, umat Muslim dikalahkan oleh kaum kafir Quraisy,” tuturnya
Akibat ketidakpatuhan pasukan Muslim atas perintah Nabi yang menjadi penyebab kekalahan pasukan Muslimin pada Perang Uhud.
“Dari kisah tersebut di atas, ada sebuah hikmah bahwa dalam menjalankan organisasi haruslah selalu kompak dan bekerja sama. Semua anggota harus satu komando, menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, dan selalu melaksanakan sesuatu hal yang sudah disepakati dalam rapat atau musyawarah,” pungkasnya
Editor: Abdul Manap
Terpopuler
1
Kemenag Siap Cairkan BOP RA dan BOS Madrasah Triwulan Kedua 2025 Senilai Rp1,79 Triliun
2
Koperasi Pertama Lahir di Ciparay Bandung
3
Ziarah yang Terganggu: Refleksi Sosial atas Fenomena Peminta-Minta di Obyek Wisata Sunan Gunung Jati
4
Khutbah Jumat Singkat: Menghidupkan Takwa dalam Seluruh Aspek Kehidupan
5
Besok Sunah Puasa Tasua, Ini Lafal Niatnya
6
Milad ke-14 Yayasan Mabdaul ‘Uluum Tsaani: Spirit Kebersamaan dan Peran Strategis Alumni Diteguhkan
Terkini
Lihat Semua