• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 17 Mei 2024

Nasional

LIPSUS COVID-19

PWNU Jabar Sangat Prihatin dengan Munculnya Klaster Pesantren yang terpapar Covid-19

PWNU Jabar Sangat Prihatin dengan Munculnya Klaster Pesantren yang terpapar Covid-19
Ketua PWNU Jabar KH Hasan Nuri Hidayatullah.
Ketua PWNU Jabar KH Hasan Nuri Hidayatullah.

Bandung, NU Jabar Online

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH. Hasan Nuri Hidayatullah sangat prihatin dengan munculnya klaster pesantren yang terpapar Covid-19. Menurutnya musibah ini sangat berat, karena tidak hanya bersifat fisik tetapi juga mempengaruhi mental. Namun berkaca dari penanganan Covid-19 di sejumlah pesantren di Jawa Timur dan Jawa Tengah, Gus Hasan percaya bahwa musibah ini dapat diatasi.

“Kuncinya pihak pesantren mau bekerjasama penuh dengan Gugus Tugas Covid-19 yang sudah dibentuk oleh pemerintah,” ujarnya kepada NU Jabar Online (01/10).

Gus Hasan mengakui, tidak ada pesantren yang sanggup menangani paparan virus ini sendirian, karena persoalannya sangat kompleks. Mulai dari sarana-prasarana, protokol, hingga tenaga medis. Oleh karena itu, kerjasama dengan pihak pemerintah dalam hal ini menjadi mutlak.

 “PWNU Jabar akan membantu mempercepat komunikasi pesantren dengan pihak-pihak terkait, agar jika ada pesantren yang terpapar, segera dapat ditangani.”

Pemerintah Jawa Barat menurutnya, mempunyai komitmen kuat dengan mengalokasikan dana  untuk menangani sebaran Covid-19 di pesantren. Oleh karena itu, Gus Hasan sangat berharap pihak pesantren dapat menyusun daftar kebutuhan sesuai kondisi di lapangan. Apa yang mungkin disediakan oleh pihak pesantren dan apa yang harus dibantu oleh pemerintah.

Gus Hasan juga berharap, bagi pesantren yang belum terpapar, tetap mematuhi protokol kesehatan, Satgas Covid-19 setiap pesantren yang sudah dibentuk tetap bekerja disiplin, terutama mengatur ketat lalu lintas keluar masuk orang ke pesantren.

“Lebih baik lagi jika bisa menyiapkan semua kemungkinan sehingga bisa menanggapi segala sesuatunya secara cepat dan tepat. Tentu kita semua berdoa agar jangan ada keluarga pesantren yang terpapar apalagi jadi klaster baru,” lanjutnya. 

Kepada pesantren yang sudah terpapar, Gus Hasan berharap agar dapat bersabar dan terus memaksimalkan ikhtiar serta berdoa.

“Semoga musibah ini bisa diatasi, wabah ini segera berlalu sehingga kegiatan pesantren bisa kembali seperti semula,” pungkasnya.

Pewarta: Iip Yahya


Editor:

Nasional Terbaru