• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 23 April 2024

Nasional

HAJI 2023

Melihat Fasilitas Layanan Kesehatan Haji Indonesia di Makkah dan Madinah

Melihat Fasilitas Layanan Kesehatan Haji Indonesia di Makkah dan Madinah
Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) terbagi di Madinah dan Makkah. (Foto: NU Online/Kemenkes RI)
Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) terbagi di Madinah dan Makkah. (Foto: NU Online/Kemenkes RI)

Bandung, NU Online Jabar
Penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M akan segera dimulai. Jamaah haji Indonesia mulai diberangkatkan pada 24 Mei 2023 secara bertahap. Berbagai persiapan terus dilakukan oleh pemerintah demi kelancaran jalannya ibadah tahunan tersebut.


Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji selama di Arab Saudi. Kali ini Kemenkes membuka dua Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang terbagi di Madinah dan Makkah. 


KKHI merupakan fasilitas pelayanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia. Jenis pelayanan kesehatan yang disediakan di KKHI antara lain pelayanan rawat jalan, rawat inap, emergency, intensive/high care unit, rujukan, pemeriksaan penunjang, pelayanan sanitasi, pelayanan gizi, serta layanan safari wukuf, tanazul dan evakuasi. 


KKHI Makkah memilki kapasitas 257 tempat tidur yang terdiri dari 223 tempat tidur (TT) rawat inap, 10 TT ICU, dan 24 TT IGD. Selain itu KKHI Makkah juga dilengkapi dengan poliklinik gigi dan rehabilitasi medis, laboratorium, pelayanan kefarmasian, serta sarana pendukung seperti Ruang Operasi, USG, EKG, Echocardiografi dan 3 unit ambulans gawat darurat.   


KKHI Makkah berlokasi di Aziziyah Janubiyah Makkah dan KKHI Madinah terletak di Al Arid Madinah. Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo, KKHI Makkah lokasinya sangat strategis yakni di dekat Masjidil Haram, Mina, dan jalan menuju Arafah.


“Biasanya pada saat puncak ibadah haji sekitar 5 sampai dengan 9 dzulhijjah, KKHI Makkah sudah dipenuhi oleh jemaah haji yang mulai kelelahan dan jatuh sakit,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online, Senin (22/5/2023).   


Untuk menghadapi puncak ibadah haji, KKHI Makkah juga dilengkapi dengan pelayanan spesialis seperti penyakit dalam, paru, jantung dan pembuluh darah, saraf, jiwa, bedah, anastesi, kedokteran fisik dan rehabilitasi, dan kedokteran penerbangan.


Berbeda dengan KKHI Makkah, KKHI Madinah skalanya lebih kecil. KKHI Madinah memiliki kapasitas 69 TT yang terdiri dari 10 TT Instalasi Gawat Darurat (IGD), 7 TT Intensive Care Unit (ICU), 2 TT Isolasi, 43 TT Rawat Inap, dan 7 TT psikiatri. KKHI Madinah juga dilengkapi dengan laboratorium, apotek, poli gigi, 11 unit ambulans, serta sarana pendukung seperti USG, EKG, dan Echocardiografi.   


“Walaupun KKHI Madinah skalanya lebih kecil daripada KKHI Makkah, namun tetap memiliki pelayanan seperti rumah sakit dengan pelayanan spesialis,” jelas Kapus Liliek.


Pelayanan spesialis yang dimiliki KKHI Madinah yaitu anastesi, bedah, pengobatan emergency, jantung dan pembuluh darah, penyakit dalam, paru,saraf, ortopedi, dan kedokteran jiwa.   


Seluruh pelayanan kesehatan ini adalah salah satu upaya untuk menekan angka kematian jemaah haji Indonesia di Arab Saudi dan memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji bagi jemaah asal Indonesia. 


“Harapannya adalah jamaah haji yang memiliki kendala kesehatan tetap dapat memenuhi seluruh rukun haji dan beribadah sesuai dengan tuntunannya,” pungkasnya.
 


Nasional Terbaru