• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 28 Maret 2024

Nasional

Kapolri: Jika Polisi di Daerah Tak Mau Bertemu dengan NU Berarti  Tak Hormati Saya sebagai Nahldiyin

Kapolri: Jika Polisi di Daerah Tak Mau Bertemu dengan NU Berarti  Tak Hormati Saya sebagai Nahldiyin
Kapolri Listyo Sigit Prabowo (Foto: inews.co.id)
Kapolri Listyo Sigit Prabowo (Foto: inews.co.id)

Bandung, NU Online Jabar
Sehari selepas dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu (27/1), Kapolri Listyo Sigit Prabowo bersilaturahim ke PBNU, Jakarta, Kamis (28/1). Ia ditemui langsung Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. 

Pertemuan tersebut melibatkan Kapolda dan PWNU di daerah masing-masing dengan menyaksikannya secara daring. Termasuk Ketua PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah bersama sekretaris PWNU Jawa Barat H. Asep S. Abdillah  dan Kapolda Jawa Barat Ahmad Dofiri didampingi Wakapolda Edy Sumitro Tambunan.

Pada pertemua itu, Kiai Said berharap agar PBNU-Polri dapat melakukan kerja sama dalam berbagai bidang. Karena, menurut Kiai Said, negara sebesar dan sekuat apa pun pasti membutuhkan kekuatan civil society atau masyarakat sipil. Sebab jika tanpa masyarakat sipil, negara akan mudah hancur.

Listyo Sigit menegaskan wajib hukumnya pihak kepolisian untuk melakukan kerja sama dengan NU. 

“Rekan-rekan NU yang ada di wilayah bahkan pada level di cabang kalau ada polisi, kapolsek, kapolres, kapolda, yang tidak mau bertemu dengan NU berarti tidak menghormati saya sebagai warga Nahdliyin. Jadi, wajib hukumnya bertemu untuk kemudian bekerja sama. Silakan berkoordinasi dengan kapolsek kapolres, dan wilayah karena saya yakin banyak program yang bisa dikerjasamakan untuk masalah,” ungkapnya. 

Ia menegaskan kembali, kalau ada pihak kepolisian di daerah yang tidak mau bekerja sama dengan NU, dirinya mempersilakan untuk melaporkannya kepada Kadiv Propam yang turut hadir bersamanya di PBNU. 

“Tinggal dilaporkan,” katanya. “Jadi, polisinya polisi. Kalau masyarakat sama reserse, kan, Pak, kalau polisi takutnya sama Propam,” katanya. 

Pewarta: Abdullah Alawi   
 


Nasional Terbaru