Innalillahi wa inna ilaihi raji'un.
Kita turut berduka atas akibat terjadinya gempa besar dengan magnitudo 7,8 SR dan beberapa jam diikuti gempa susulan bermagnitudo 7,6 SR serta puluhan kali gempa susulan yang telah melanda beberapa wilayah di Turki Tenggara, terutama di Kota Gaziantep, Diyarbakır, Malatya, Kahramanmaras, Kayseri, Iskenderun dan wilayah lain di sekitarnya serta Suriah bagian Utara.
Gempa besar itu adalah bencana besar kemanusiaan yang mengakibatkan korban jiwa dalam jumlah ribuan, puluhan ribu luka-luka , kerusakan parah dan kerugian besar lainnya. Jumlah korban tersebut dipastikan terus bertambah. Gempa besar tersebut bermula pada hari Senin, 06 Februari 2023, pukul 01:17 GMT saat penduduk sedang tertidur pulas.
Sebelum terjadinya gempa tersebut, secara presisi telah diprediksi oleh Frank Hoogerbeets, seorang peneliti SSGEOS (Solar System Geometry Survey) di lini masa twitternya yang kemudian viral. Prediksinya itu sesuai dengan kenyataan, terutama karena analisisnya terkait lokasi gempa.
Kemungkinan proses penyelamatan para korban gempa terhambat mengingat di Turki saat Pebruari ini sedang musim salju dengan suhu dingin 0°-19° C. Proses penyelamatan harus terus berlangsung. Bantuan dari berbagai pihak untuk menyelamatkan para korban gempa itu pasti masih terus amat dibutuhkan, tak terkecuali dari rakyat Indonesia.
KH Ahmad Ishomuddin, Rais Syuriyah PBNU masa khidmah 2010-2015 dan 2015-2021
Baca Juga
Inilah Doa saat Terjadi Gempa Bumi
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Isi Kuliah Umum di Uniga, Iip D Yahya Sebut Media Harus Sajikan Informasi ‘Halal’ dan Tetap Diminati
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
Terkini
Lihat Semua