• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 7 Mei 2024

Kota Bandung

Panas Ekstrem Melanda Indonesia, Ini Pengaruhnya bagi Lingkungan dan Kehidupan Manusia

Panas Ekstrem Melanda Indonesia, Ini Pengaruhnya bagi Lingkungan dan Kehidupan Manusia
Ilustrasi peningkatan suhu panas di sebuah kota. (Foto: Istimewaj
Ilustrasi peningkatan suhu panas di sebuah kota. (Foto: Istimewaj

Bandung, NU Online Jabar
Cuaca panas yang ekstrem sedang melanda negara-negara di wilayah Asia termasuk di Indonesia beberapa pekan terakhir ini. Hal tersebut dipicu karena adanya peningkatan suhu panas yang terjadi akibat perubahan iklim.

 

Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat Dadang Sudardja menjelaskan bahwa berdasarkan hasil penelitian Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meningkatnya suhu panas yang terjadi merupakan dinamika atmosfer yang tidak biasa. Di mana, secara klimatologi dipengaruhi oleh gerak semu matahari. 

 

“Lonjakan panas pada tahun 2023 menjadi terparah. Kondisi ini juga dipicu oleh tren pemanasan global yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim, di mana gelombang panas atau heatwafe semakin berisiko, berpeluang terjadi 30 kali lebih sering,” ujarnya kepada NU Online Jabar, Senin (24/4/2023).

 

Ia menambahkan, panas yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh dominasi Monsun Australia dan terjadinya intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah dan tutupan awan.

 

“Kondisi saat ini yang cenderung peningkatan suhu trennya terus mengalami peningkatan, ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan secara ekologis mengalami penurunan daya dukung,” ucapnya.

 

Mantan Ketua Dewan Nasional WALHI itu mengatakan bahwa ini harus menjadi catatan penting untuk ditindaklanjuti supaya ke depan tidak lagi mengalami hal yang sama bahkan cenderung semakin rusak.

 

Menurutnya, jika hal ini dibiarkan dampak yang ditimbulkan dan pengaruhnya terhadap lingkungan dan manusia akan sangat membahayakan karena bisa mengakibatkan terjadi korban jiwa secara masif dan dipastikan mengganggu sistem tatakeloa pertanian.

 

“Misalnya yang sangat tergantung pada kondisi iklim yang normal, kemudian juga akan merusak keanekaragaman hayati dan lainnya. Termasuk flora dan fauna serta sumber daya alam akan mengalami kepunahan,” terangnya.

 

“Kondisi ini tentu akan sangat berpengaruh pada sistem matarantai pasokan sumber kehidupan yang dihasilkan oleh alam,” sambungnya.

 

Menurutnya, solusi jangka pendek ketika terjadi suhu panas adalah tidak bekerja di luar ruangan dan harus menghindari sentuhan langsung cuaca panas. Sedangkan untuk jangka panjang kita harus bersama-sama menjaga kondisi lingkungan.

 

“Misalnya dengan penanaman pohon, menjalankan hidup ramah lingkungan, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan masyarakat harus terlibat aktif mendorong peran negara baik secara nasional maupun global untuk menerapkan industri yang ramah lingkungan, terutama dalam hal penggunaan energi,” tandasnya.


Pewarta: Agung Gumelar


Kota Bandung Terbaru