• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Doa

Doa Awal dan Akhir Tahun Serta Amalan, Kaifiyat, dan Fadhilahnya

Doa Awal dan Akhir Tahun Serta Amalan, Kaifiyat, dan Fadhilahnya
Doa Awal dan Akhir Tahun Serta Amalan, Kaifiyat, dan Fadhilahnya (Ilustrasi: https://muslimvillage.com)
Doa Awal dan Akhir Tahun Serta Amalan, Kaifiyat, dan Fadhilahnya (Ilustrasi: https://muslimvillage.com)

Sebagaimana diketahui bersama bahwa jumlah bulan dalam setahun adalah 12 bulan (QS. Al-Taubah:36), dan diantaranya ada empat bulan mulia, tiga bulan berurutan yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian Bulan Rajab di antara Jumadits Tsani dan Sya’ban (HR. al-Bukhari dan Muslim). Bulan Muharram merupakan awal bulan, bulan pertama, dan bulan awal tahun dalam penanggalan qamariyah sementara bulan Dzulhijjah adalah bulan terakhir, bulan ke12, atau bulan penghujung tahun. Hal ini berarti bahwa dalam penanggalan qamariyyah itu diawali dengan bulan mulia dan diakhiri pula dengan bulan mulia. 

Saat ini adalah akhir Bulan Dzulhijjah, bulan penghujung tahun dan sebanyak 355 hari telah berlalu di tahun ini. Tentu dalam mengisi hari-hari yang telah berlalu itu, manusia tidak akan pernah lepas dari salah dan dosa, maka dari itu bagi orang mukmin hendaklah memperbanyak taubat dan memohon ampunan dan rahmat Allah SWT di setiap waktunya dan saling memaafkan antarsesama jika kesalahan tersebut berkaitan hak manusia. Bertaubat adalah termasuk dari ciri-ciri orang mukmin yang sempurna, demikian dalam al-Qur’an:

ٱلتَّٰٓئِبُونَ ٱلْعَٰبِدُونَ ٱلْحَٰمِدُونَ ٱلسَّٰٓئِحُونَ ٱلرَّٰكِعُونَ ٱلسَّٰجِدُونَ ٱلْءَامِرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَٱلنَّاهُونَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَٱلْحَٰفِظُونَ لِحُدُودِ ٱللَّهِ  وَبَشِّرِ ٱلْمُؤْمِنِينَ 

“Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadah, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.” (QS. al-Taubah: 112)

Dalam sebuah riwayat dari Anas bin Malik RA, disebutkan bahwa orang mukmin itu memiliki lima hari raya dan salah satunya adalah hari yang dilalui oleh orang mukmin tanpa tercatat padanya dosa (Imam Abu Laits). Maka dari itu, taubat dan bergegas dalam kebaikan dengan melaksanakan hak Allah dan hak hamba dengan sebaik-baiknya adalah menjadi penting guna menjaga untuk dapat senantiasa berada dalam kesucian.

Bergegas dalam kebaikan adalah salah satu ciri orang saleh. Allah berfirman:

أُمَّةٌ قَآئِمَةٌ يَتْلُونَ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ ءَانَآءَ ٱلَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ. يُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُسَٰرِعُونَ فِى ٱلْخَيْرَٰتِ وَأُولٰۤئِكَ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang Munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu Termasuk orang-orang yang saleh.” (Ali Imran ayat 113-114)

Orang yang saleh adalah orang yang menjaga, merawat, dan melaksanakan kebaikan atau bahkan menambahkan kebaikan, sementara orang thalih adalah orang yang tidak mengerjakan kebaikan atau bahkan merusak kebaikan.

Kebaikan-kebaikan para shalihin telah sampai riwayatnya mengenai amalan akhir bulan Dzulhijjah, bulan penghujung tahun dimana mereka senantiasa melaksanakan shalat, puasa, dzikir dan doa bersyukur dan memohon ampunan Allah SWT dan selalu berharap ada dalam golongan hamba-Nya yang saleh dan istiqamah dalam berbuat amal kebaikan.

Ada banyak sumber yang merekam riwayat doa tersebut disertai bacaan lainnya mencakup tahmid, tasbih, istighfar, dan shalawat, masing-masing dengan kaifiyatnya. Namun tentu hendaklah semua itu dilaksanakan sesuai adab berdoa seperti suci, menghadap kiblat dan hanya memohon kepada Allah, dan dilakukan di waktu-waktu ijabah doa. 

Di antaranya sumber yang membahas itu adalah kitab Dzayl ‘Ala al-Rawdhatayn, Kanz al-Najah wa al-Surur, Nawadir al-Qalyubi, dan sumber kitab lainnya. Pada bagian ini hanya akan ditulis berdasarkan sumber dari kitab Nawadir al-Qalyubi:

Doa Akhir Tahun 
Siapa yang berdoa dengan doa di bawah ini sebanyak tujuh kali (7x) niscaya Allah kan mengampuni dosanya yang telah lalu di tahun itu, dan setan pun berkata "duh celaka, dia telah menghancurkan perbuatan salahnya yang telah lalu hanya dalam satu jam (sesaat saja)."

اَللهم مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هذه السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ، وَنَسِيْتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ، وَحَلُمْتَ عَنِّيْ بَعْدَ قُدْرَتِكَ  عَلَى عُقُوْبَتِيْ، وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَاءَتِيْ عَلَيْكَ فَاغْفِرْ لِيْ يَا غَفُّوْرُ

"Ya Allah, apa yang telah ku kerjakan di tahun ini berupa yang telah Engkau larang, sedang Engkau tidak meridhainya, dan apa yang telah aku lupakan, sedang Engkau tidak melupakannya, Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untukku, dan Engkau telah mengajak kepadaku untuk bertaubat sesudah maksiatku. Karena itu ya Allah, berikanlah ampunan-Mu untukku, Wahai Dzat yang Maha Pengampun. (Nawadir al-Qalyubi 143)

Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Siapa yang shalat di hari terakhir bulan Dzulhijjah sebelum awal (tergelincir matahari) sebanyak empat rakaat dengan membaca tiap-tiap rakaatnya surat al-Fatihah tujuh kali (7x), surat al-Ikhlas 10 kali, al-Kautsar 10 kali, kemudian dia membaca salam.

Setelah salam kemudian dia membaca doa:

لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ 1x
أّسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ مِنْ جَمِيْعِ ذُنُوْبِى وَسَيَّئَاتِ أَعْمَالِى. 360 x
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.12x
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ 100x

Lalu sujud dan membaca:

يَا رَبِّ 7x

Maka ketika selesai mengerjakan demikian, malaikat langit memanggil dan memberikan kabar gembira akan ampunan Allah atas dosa yang dilakukan pada tahun ini. (Nawadir al-Qalyubi, 144)
 
Doa Awal Tahun 
Adapun Doa awal tahun, hendaklah dia berdoa pada permulaan hari bulan Muharram doa berikut:

اَللّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ الْحَيُّ الْقَيُوْمُ الْكَرِيْمُ الْحَنَّانُ الْمَنَّانُ وَهذِهِ سَنَةٌ جَدِيْدَةٌ أَسْأَلُكَ فِيْهَا الْعِصْمَةَ مِنَ الشَّيْطَطَانِ الرَّجِيْمِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالْاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

“Ya Allah, Engkau Zat Yang Maha Abadi, Maha Qadim, Maha Hidup, Maha Berdiri Sendiri, Maha Mulia, Maha Pengasih dan Maha Pemberi Nikmat. Ini adalah Tahun yang baru, dan di tahun ini Aku mohon kepada-Mu penjagaan dari godaan setan dan sekutu penolongnya, dan memohon kepada-Mu pertolongan atas nafsu amarah yang memerintahkan keburukan, dan memohon kepada-Mu pula kesibukan diri dengan hal yang dapat mendekatkan diriku taqarrub kepada-Mu wahai Zat Yang Maha Agung lagi Maha Mulia.”

Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Siapa yang shalat pada permulaan hari Muharram sebanyak dua rakaat, dimana di setiap rakaatnya membaca Surat al-Fatihah, dan membaca Surat al-Ikhlas (3x), 

Setelah salam dilanjutkan dengan membaca ayat di bawah ini:

الَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ  (1000x)

Sesudahnya kemudian membaca doa berikut:

يَا كَافِىَ مُوْسى فِرْعَوْنَ وَيَاكَافِىَ مُحَمَّدٍ الأَحْزَابَ اِكْفِنِى مَا أََهَمَّنِى  (100x)

“Siapa yang mengerjakan demikian niscaya Allah kan menjaganya dari segala kesulitan tahun itu semuanya, dan siapa yang mengerjakan hal ini karena suatu hajat kebutuhan penting niscaya akan ditunaikan dengan izin Allah SWT.” (Nawadir: 144) 

Demikian, satu diantara beberapa riwayat orang shaleh tentang amalan akhir dan awal tahun, yang terkandung di dalamnya permohonan akan ampunan dan rahmat, serta permohonan untuk dapat senantiasa ber-taqarrub kepada-Nya. Wallahu a'lam

​​​​​​Sumber: 
Abu Syamah, Dzail 'ala al-Raudhatain, h. 114
Al-Qalyubi, Nawadir, h. 143-144
Tafsir Ibn Katsir, Juz 7 h. 292.
Syekh Wahbah Azzuhaili, Tafsir Munir, jilid.6, hal 59.

Penulis: Hikmatul luthfi bin H. Imam Syamsudin
 


Editor:

Doa Terbaru