Semarak HSN 2022, Pesantren Al-Hamidiyah Hadirkan KH D Sirojuddin AR Demo Kaligrafi
Depok, NU Online Jabar
Menyemarakan Hari Santri Nasional 2022 yang jatuh pada tanggal 22 Oktober, Pesantren Al-Hamidiyah mengundang Master of Kaligrafi (Khat) untuk Demonstrasi Kaligrafi yang disaksikan oleh seluruh Santriwan dan Santriwati dan civitas Pesantren (21/10). Dalam sambutannya, maenstro kaligrafi Kiai Didin menyatakan bahwa Kaligrafi merupakan ilmu pengetahuan, seni, dan falsafat kehidupan umat manusia.
“Kaligrafi merupakan ilmu pengetahuan, seni, dan falsafat kehidupan umat manusia. Melalui kaligrafi, seseorang yang hatinya keras bisa menjadi lunak dan lembut karena pancaran keindahan yang dipancarkan oleh kaligrafi tersebut,” ungkap Pengasuh Pesantren Kaligrafi Al-Qur’an Lemka, Sukabumi, Jawa Barat.
Pada saat yang sama KH Oman Fathurahman selaku Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Depok bersyukur atas hadirnya Kiai Didin yang akan menjadikan sanad ilmu kaligrafi di acara rangkaian HSN 2022.
“Alhamdulillah, hari ini hadir di Pesantren Al-Hamidiyah, Maestro Kaligrafi Islam Indonesia bahkan dunia, Dr. KH. D Sirojuddin AR. Para kaligrafer di Indonesia, sanad ilmunya akan terhubungkan dengan beliau,” UngkapProfessor Filologi di Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas Yayasan Islam Al-Hamidiyah (YIA) H Mochammad Sutjahyo menjelaskan, selain kaligrafi, Al-Hamidiyah akan mengembangkan lomba-lomba seni termasuk musik guna mengimbangi pelajaran di kelas dan melakukan eksplorasi diri lebih positif bagi santri.
Ketua panitia HSN 2022 Ustadz Abdul Mun'im Hasan menyatakan bahwa kegiatan lomba Kaligrafi bertujuan untuk melihat potensi yang ada pada santri putra dan putri Pesantren Al-Hamidiyah.
Ia mengungkapkan, kegiatan lomba Kaligrafi disupport oleh Yayasan Islam Al-Hamidiyah dengan menyediakan Spidol khusus Khat (Kaligrafi) untuk semua santri putra dan putri.
Di hari pertama lomba Kaligrafi Kepala Kepesantrenan dan Asrama Ustadz Suma Wijaya, meninjau kegiatan, dan pada saat yang sama salah satu dari santri bertanya, bagaimana menuliskan Khat yang baik dan benar, ada tipis dan tebal, seperti itu.
"Menuliskan Kaligrafi butuh ketekunan, terus berlatih dan tentunya ada cara bagaimana memegang spidol Khat, alhasil harus kita melihat guru saat menuliskan Khat dengan bentuk atau macam tulisan Khat Kaligrafinya," Jelas Calon Doktor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sebagai informasi, peserta lomba Kaligrafi ini diikuti oleh 587 santri putra dan putri Pesantren Al-Hamidiyah Depok. Hal ini bagian dari gebyar menyambut Hari Santri Nasional.
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi
