Bandung, NU Online Jabar
Ketua Harian Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah (PTED) Jabar Ipong Witono mengatakan mengingatkan agar seluruh warga masyarakat Jawa Barat, termasuk kalangan pesantren, mengikuti protokol kesehatan melalui, setidaknya dengan melakukan 3 M atau mencuci tangan, mengenakan masker, dan menjaga jarak.
“Ini adalah peradaban baru yang entah sampai kapan akan kita jalani,” katanya pada pengantar Pelatihan Jurnalis Pesantren yang dihelat Media Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jabar, Sabtu, (14/11).
Menurut Ipong, 3 M ini bukanlah sekadar slogan, tapi “keyakinan” baru yang harus benar-benar dilaksanakan karena, menurut dia, hal itu, terkait dengan di dalam upaya memulihkan ekonomi Jawa Barat.
“Jadi, setiap insan di Jawa Barat adalah para pelaku pemulihan ekonomi. Bukan gubernur, pak menteri para pengusaha, tapi setiap orang, dengan cara mengikuti tata cara protokol kesehatan,” tegasnya “Dengan itu, sesungguhnya berkontribusi untuk pemulihan ekonomi,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, Covid-19 Indonesia sedang merangkak menuju puncak kurva. Hari ini ada 14000 kurang 5444 kasus baru, dan setiap perubahan kasus baru ini merupakan langsung dampak kepada perekonomian maupun yang lain.
Di Jawa Barat, Covid-19 sangat berdampak pada sektor perekonomian. Sebelum pandemi, di Jawa Barat, pertemubuhan perekonomian, rata-rata 5 persen. Setelah terjadi pandemi menjadi -5,9,8.
“Dari plus, anjok triwulan pertama, terjun bebas. Shock besar, suplai dan demand ini tiba-tiba berhenti,” katanya.
Pewarta: Abdullah Alawi