• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 21 Mei 2024

Daerah

PC IPNU Garut Berikan Pelatihan EO dan Creative Content untuk Para Kadernya

PC IPNU Garut Berikan Pelatihan EO dan Creative Content untuk Para Kadernya
Training envent organizer dan creative content PC IPNU Garut, Kamis (6/5) (Foto: NU Online Jabar)
Training envent organizer dan creative content PC IPNU Garut, Kamis (6/5) (Foto: NU Online Jabar)

Garut, NU Online Jabar 
Dalam rangka mempersiapkan Bonus Demografi dan Peralihan Post-Tradisionalisme, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Garut menggelar Training Event Organizer dan Creative Content dengan tema Menuju Bonus Demografi dan Peralihan Post-Tradisionalisme, di Gor Desa Balewangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Kamis (6/5).  

Sebanyak  40 peserta perwakilan PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Cisurupan dan Bayongbong ikut andil dalam acara ini. Ketua Pelaksana, Agum menyampaikan bahwa pembekalan materi yang diberikan kepada para peserta adalah seputar event organizer dan creative content.

“Pada Training ini kita mengambil dua materi yaitu event organizer dan creative content. Di mana dua materi ini para pengurus ataupun anggota sebisa mungkin menguasai, baik itu materi dan aktualisasi, sebagai bahan gerakan berorganisasi,” ujar Agum.

Agum menyebut keterkaitan hubungan IPNU dan IPPNU dalam menyongsong Bonus Demografi dan Peralihan Post-Tradisionalisme adalah soal pemanfaatan peluang dan tantangan. 

“IPNU-IPPNU harus bisa memanfaatkan peluang dan tantangan dalam menghadapi adanya bonus demografi dan peralihan post-tradisionalis, kalau pelajar NU tidak mempersiapkan dari sejak berada di organisasi, maka yang akan ada adalah IPNU-IPPNU akan terus dipandang sebelah mata,” katanya.

Sementara itu, Rahma salah satu peserta yang mengikuti kegiatan memberikan tanggapan terhadap pelaksanaan kegiatan, dia mengatakan bahwa dalam menghadapi bonus demografi generasi muda NU harus aktif menjadi produsen dari kebutuhan masyarakat.

“Minimalnya kader-kader muda NU dapat menjadi relawan dalam menyebarkan dakwah Ahlusunnah wal jamaah atau paling tidak menjadi konsumen aktif dari dakwah-dakwah tersebut,“ ujar Rahma.

Di sisi lain, Faiz yang merupakan panelis materi event organizer mengatakan harapannya kepada IPNU-IPPNU jika ingin menjadi organisasi yang berkualitas di mata masyarakat tanpa meninggalkan fitrahnya sebagai organisasi pelajar dan santri, harus diiringi dengan tata kelola yang baik.

“Sukses mengelola sebuah perhelatan acara diperlukan persiapan yang matang dan manajemen yang efektif dalam mengatur acara, menggerakkan orang dan sumber daya, administrasi dan lain-lain. Out put dari training ini semoga IPNU-IPPNU bisa sukses mengelola sebuah event, mulai dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasinya,” ujar Faiz.

Pewarta: M. Yasir Alawiy
Editor: Agung Gumelar


Daerah Terbaru