• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Daerah

Lakmud IPNU-IPPNU Gebang, Yusuf Ungkap Perjuangan Kaderisasi yang Harus Dituntaskan

Lakmud IPNU-IPPNU Gebang, Yusuf Ungkap Perjuangan Kaderisasi yang Harus Dituntaskan
Lakmud IPNU-IPPNU Gebang, Yusuf Ungkap Perjuangan Kaderisasi yang Harus Dituntaskan. (Foto: Ahmad Faiz RF).
Lakmud IPNU-IPPNU Gebang, Yusuf Ungkap Perjuangan Kaderisasi yang Harus Dituntaskan. (Foto: Ahmad Faiz RF).

Cirebon, NU Online Jabar
Ketua Umum IPNU Kabupaten Cirebon Ahmad Yusuf mengatakan, IPNU memiliki tugas fungsional dan substansi yaitu perjuangan kaderisasi. Artinya ada empat tahapan yang ditempuh kader yaitu perekrutan, pelatihan (Makesta, Lakmud, Lakut), pendidikan dan pengembangan perindistribusian. Ini harus dituntaskan. Sebab sebagian kader hanya memahami IPNU pada proses pelatihan saja. Padahal tidak.

Hal itu disampaikannya saat menjadi Narasumber Latihan Kader Muda (Lakmud) yang diadakan oleh IPNU-IPPNU Kecamatan Gebang, bertempat di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Smart Darul 'Ulum, Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Sabtu (13/11).

Menurut Yusuf, untuk mentutaskan tahapan itu harus ada percepatan proses yakni proses pelatihan yang efisien. Ini yang ditawarkan pimpinan cabang, agar IPNU-IPPNU di tingkat kecamatan tidak hanya mengadakan agenda Makesta saja tapi harus naik level yaitu Lakmud. Sebab output Lakmud adalah Kader Penggerak (Muharrik) sedangkan Makesta hanya anggota atau pengikut.

"PAC memiliki tugas berat, mereka langsung bersentuhan dengan masyarakat hingga tataran desa. Untuk mencapai hal itu, perlu skill manajemen organisasi yang lebih kompeten dan kebutuhan itu gambarannya ada di Lakmud," katanya.

Selain itu, lanjut Yusuf, IPNU-IPPNU hari ini harus berpikir transformatif. Tdak hanya wadah perkhidmatan tapi juga sebagai solusi persoalan bagi para anggota bahkan masyarakat secara umum.

"Kalaupun IPNU-IPPNU dimaknai sebatas perkumpulan dan bersifat amaliyah, malah cenderung kurang menarik. Padahal IPNU-IPPNU menawarkan pengembangan diri dan mempunyai relasi. Silahkan berproses untuk menunjang keberlangsungan kedepan. Tergantung kita mau apa engga," jelasnya.

Terakhir, kata dia, meskipun terlalut dalam dinamika pengkaderan, jangan juga lalai terhadap nilai-nilai ke-NU-an. Ia menawarkan semisal IPNU-IPPNU harus menjadi pesantren bagi orang-orang yang tidak mesantren.

"Terlepas metodenya bakal berbeda. Tapi tawaran keilmuan pesantren bisa tuh diinisiasi dari IPNU-IPPNU. Contoh IPNU harus menjadi pesantrennya pelajar. Kan menarik dan itu yang harus dipikirkan bersama. Jangan selesai dipelatihan saja, karena tugas pasca menjadi kader itu berat, tinggal bagaimana kita mendistribusikan kemampuan kita," pungkasnya.

Pewarta: Ahmad Faiz RF
Editor: Agung Gumelar


Daerah Terbaru