Sambangi Pesantren Darussyifa Al-Fitroh Sukabumi, Mensos RI Serahkan Santunan Dana Ratusan Juta hingga Sembako untuk Santri Korban Longsor
Selasa, 19 November 2024 | 19:28 WIB

Menteri Sosial RI H Saifullah Yusuf saat memberikan Santunan kepada Korban Longsor di Pesantren Darussyifa Al-Fitroh Sukabumi. (Foto: NU Online Jabar/Amus).
Kabupaten Sukabumi, NU Online Jabar
Bencana longsor yang yang terjadi di Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fitroh atau Ponpes Yaspida Sukabumi yang terjadi beberapa waktu lalu telah menyita perhatian publik. Insiden yang mengakibatkan sembilan santri menjadi korban dengan rincian empat santri meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka akibat tertimpa dinding pematang kolam di pesantren tersebut, juga turut menyita perhatian dari Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia H Saifullah Yusuf.
Ia berkunjung langsung ke pesantren yang berlokasi di Jalan Parungseah, Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi ini pada Senin (18/11/2024) untuk menyerahkan santunan senilai Rp381.480.000 kepada santri yang terdampak longsor dengan rincian untuk santri yang meninggal dunia sebesar Rp15 juta dan untuk santri yang terluka, masing-masing mendapatkan santunan sebesar Rp5 juta. Selain itu, untuk bantuan tanggap darurat sebesar Rp193 juta, 500 paket perlengkapan sekolah senilai Rp100 juta dan paket sembako penerima santunan sebesar Rp2,7 juta.
Pria yang akrab disapa Gus Ipul tersebut mengatakan bahwa penyerahan bantuan tersebut merupakan bagian dari perintah Presiden RI untuk bisa merespons cepat, terukur dan sesuai dengan tupoksi.
“Ini yang kita lakukan selama ini dalam rangka menindaklanjuti arahan Bapak Presiden, agar ketika ada bencana kita bisa memberikan dukungan sesuai dengan tugas dan kewenangan kita. Nah, kita berada di belakangnya BNPB dan juga tentu TNI/Polri,” jelasnya kepada awak media, usai menyerahkan santunan kepada ahli waris korban di Auditorium Ponpes Yaspida Sukabumi, pada Senin (18/11/2024).
Tidak hanya menyerahkan logistik, pihaknya juga memberikan santunan baik kepada ahli waris santri yang wafat maupun luka-luka.
“Itu dimanapun kita memberikan dukungan seperti itu. Khusus di Sukabumi, program kita banyak sekali mulai dari BKH, bansos, dan juga program-program rehabilitas. Nah, nilainya khusus di Kabupaten Sukabumi itu lebih dari Rp599 miliar, itu setahun hanya dari Kemensos,” paparnya.
Gus Ipul yang saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Jendral PBNU tersebut menilai bahwa uang bantuan dengan nilai ratusan miliar ini masih belum cukup. “Untuk itu, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial, Kemensos telah bekerjasama dengan pemerintah darah baik Pemkab maupun Pemkot,” timpalnya.
Sementara itu, Pimpinan Pesantren Darussyifa Al-Fithroh atau Yaspida Sukabumi, KH E Supriatna Mubarak mengatakan, kunjungan Mensos RI ke Ponpes Yaspida Sukabumi ini sebagai dukungan moril kepada pihaknya yang tengah berduka.
“Kami sangat berharap kehadiran ini membawa hikmah buat semuanya, terutama kepada keluarga korban yang kedua adalah kepada anak-anak kami yang ada di sini, supaya mereka ini semakin semangat dan semakin hati-hati karena kondisi kami pondok pesantren ini kondisinya seperti ini,” katanya.
KH E Supriatna Mubarok menyebutkan bahwa keberadaan Ponpes Yaspida Sukabhmi memiliki banyak santri, namun di sisi lain, kondisi letak bangunan Ponpes tersebut rentan terhadap bencana, terutama longsor.
“Ini semuanya memerlukan kehati-hatian dan Insya Allah sistem yang kami bangun dalam menjalankan sistem pendidikan di pondok ini insya Allah kondusif. Bahkan, santri siaga bencana sudah kami lakukan dan Insya Allah sekarang sudah ada piket dan selalu diawasi oleh kepolisian dan TNI,” imbuhnya.
Selain itu, salah satu orang tua korban, Dedi (61) asal warga Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi berterima kasih atas kepedulian pemerintah melalui Mensos RI. Dengan bantuan sosial yang diterimanya selaku ahli waris dari anaknya yakni seorang santri yang meninggal dunia pada bencana longsor di Ponpes Yaspida dapat meringankan bebannya.
“Anak saya itu, namanya Firman. Intinya ya berterima kasih banyak atas bantuannya dari Pak Mensos untuk mengurangi beban keluarga saya,” jelasnya.
Pihaknya mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anak tercintanya dan telah menerima kejadian tersebut, sebagai musibah. “Anak saya lagi di pondok dan lagi nuntut ilmu, intinya saya udah ikhlaskan semua dan orangtua yang lain juga sama,” pungkasnya.