Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Ngalogat

67 Tahun Sarbumusi

67 tahun Sarbumusi.

Tepat 67 tahun lalu, tepatnya 27 September 1955 Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (SARBUMUSI) lahir di Pabrik Gula Tulangan, Sidoarjo.


Di tempat ini lah kami memperingati Puncak Harlah dengan "Napak Tilas" bukan saja berefleksi tentang bagaimana serikat ini dilahirkan, tetapi juga mencari berkah dari para pendiri.


Sarbumusi pernah menjadi serikat terbesar di Indonesia setelah SOBSI-nya PKI di masa Orde Lama. Ketika pemberlakuan organisasi tunggal oleh Orde Baru, hampir semua serikat tiarap, bahkan tidur permanen dan tidak pernah bangun lagi setelahnya.


Baca Juga:
Irham Ali Saifuddin, Presiden Terpilih Konfederasi Sarbumusi Masa Khidmah 2022-2027


Tetapi tidak dengan SARBUMUSI. Serikat ini terbangun dari mati surinya di era pasca Reforma di dan perlahan bertansformasi menjadi the "Big Six" union di Indonesia di tangan dingin Presiden Syaiful Bahri Anshori.


Napak Tilas 67 tahun SARBUMUSI ini sengaja dilakukan persis di tempat kelahirannya, Pabrik Goela Sidoarjo sebagai penanda ghiroh simbolik untuk ikhtiar kebangkitannya.


Kebangkitan SARBUMUSI harus menjadi bagian dari kebangkitan


Baca Juga:
Resmi, Apriliana Eka Dani-Winda Nur Maulida Terpilih sebagai Ketua PMII dan Kopri Jabar 2021-2023


Irham Ali Saifudin, Presiden Konfederasi Sarbumusi

Editor: M. Rizqy Fauzi

Artikel Terkait