Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Nasional

Tata Cara Shalat Sunat Lisyukrin Nikmat Jelang HUT RI ke-78

Tata Cara Shalat Sunat Lisyukril Nikmat Jelang HUT RI ke-78

Bandung, NU Online Jabar
Pondok Pesantren Suryalaya Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya mengeluarkan surat himbauan untuk menyambut dan menyemarakkan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-78 salah satunya dengan melaksanakan Shalat Sunat Lisyukril Nikmat pada 16 Agustus. 


Dalam edaran tersebut dijelaskan, Shalat Sunat Lisyukrul Nikmat tersebut merupakan amalan yang dilakukan oleh kita selaku warga negara, khususnya bagi ikhwan TQN Pontren Suryalaya sebagai rasa syukur kepada Allah SWT.


Amaliyah tersebut sebagaimana biasa dilaksanakan oleh Mursyid TQN Pondok Pesantren Suryalaya Syekh KH Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin ra yang tertuang dalam maklumatnya pada tahun 1995 dan tahun 1996 yaitu Maklumat Pangersa Abah Anonm No. 73.PPS.VIII.1995 dan No. 130.PPS.VIII.1996 tentang Shalat Sunat Lisyukril Nikmat menjelang malam 17 Agustus.


Baca Juga:
Ngaguar Abah Anom, Kiai Jumhur ti Suryalaya


“Abah mengharap kepada seluruh ikhwan TQN, agar terus meningkatkan pengabdian kita terhadap negara, sesuai dengan keahlian masing-masing dan juga turut berpartisipasi terhadap upaya menciptakan keamanan dan ketentraman serta ketertiban di lingkungan masyarakat. Demikian semoga segala upaya kita memperoleh ridha Allah Swt. Allahumma Amin,” kutip salah satu paragraf dalam Maklumat No: 130. PPS.VII.1996 yang ditandatangani langsung oleh Pangersa Abah Anom pada 6 Agustus 1996 dilansir dari tqnnews.com


Tata Cara Pelaksanaan Shalat Lisyukril Nikmat


Adapun waktu pelaksanaan Shalat Sunat Lisyukril Nikmat yakni pada tanggal 16 Agustus ba'da Shalat Maghrib, baik secara berjamaah maupun sendiri ditempat masing-masing.


Baca Juga:
PMII IAILM Suryalaya Masa Khidmat 2021-2022 Resmi Dilantik


Setelah itu, dianjurkan juga membaca Tahlil serta doa lainnya yang ditujukan bagi para pejuang syuhada yang telah gugur dalam membela dan memperjuangkan kemerdekaan Negara. Lalu, memanjatkan doa kepada Allah SWT agar para pemimpin negara baik di pusat maupun di daerah senantiasa memperoleh limpahan rahmat kekuatan, keselamatan serta perlindungan dari Allah SWT sehingga bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan dapat membimbing masyarakat Bangsa dan Negara ini.


Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi

M. Rizqy Fauzi
Editor: M. Rizqy Fauzi

Artikel Terkait