Nasional

Sosok Almarhum A Khairul Anam di Mata Orang-orang Terdekatnya

Jumat, 25 Juni 2021 | 09:19 WIB

Sosok Almarhum A Khairul Anam di Mata Orang-orang Terdekatnya

Wakil Pemimpin Redaksi NU Online, almarhum A Khairul Anam. (Foto: NU Online Jabar/ Moch Ikmaludin)

Depok, NU Online Jabar
Tidak sedikit yang  terkejut mendengar berita kematian A Khairul Anam pada Kamis pagi (24/6/21) kemarin. Almarhum adalah Wakil Pemimpin Redaksi NU Online dan Dosen Unusia Jakarta.

Di usianya yang  baru 40 tahun dan sedang gemilang, sosok pelopor berkembangnya NU Online ini dipanggil Allah swt yang terkesan mendadak. 

Tadi malam,  teman-teman dari NU Online mengadakan tahlilan malam pertama yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom. Setelah pembacaan tahlil, dilanjutkan sesi testimoni dari beberapa teman dekat almarhum.

Diantaranya dari Mahbib Khoiron yang merasakan kaderisasi dari almarhum, "Beliau tidak keberatan direpoti dan ringan tangan membantu kesulitan teman. Bahkan kepada yang lebih muda," kenangnya.

Jasa Almarhum yang bisa kita rasakan saat ini adalah membuat NU Online tidak hanya sebagai media yang menyuarakan ke-NU-an. Namun, menjadikan NU Online sebagai beranda Islam Indonesia. 

"Ia mendorong para kontributor tidak hanya terpengaruh oleh berita yang trending namun bagaimana membuat berita yang yang bisa diperhitungkan oleh pembaca," tambahnya.

Kontributor Padang Armaidi Tanjung girang bukan main saat mendapat kesempatan untuk meliput Muktamar ke-32 di Makassar 2010 dan Muktamar ke-33 di Jombang 2015.

"Keputusannya memilih kontributor daerah banyak dipertanyakan. Namun beliau punya pertimbangan lain, yaitu agar para kontributor daerah bisa menambah pengalaman," ujarnya.

Sedangkan Mahbub Maafi memiliki kenangan tersendiri tentang sosok almarhum A Khairul Anam yang menurutnya tidak akan bisa ia lupakan, "Saya diberi uang 20.000 yang merupakan honor pertama tulisan Almarhum yang dimuat di Kompas. Nilainya memang tidak seberapa, namun ini bukti kedermawanan beliau dan ini saya ceritakan ke banyak orang. 

Almarhum juga mendorongnya mengisi rubrik bahsul Masail. Yang mana, rubrik ini sering difahami sebagai rubrik yang berat karena mengetengahkan pembahasan yang berat, dipenuhi khilafiyah ulama dengan segala referensinya. Namun di  mata Almarhum,  rubrik bahsul masa'il bisa disajikan dengan ringan dengan mengetengahkan informasi-informasi agama yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk menjawab persoalan-persoalan yang berkembang.

Sedangkan menurut Fatoni Ahmad,  Almarhum memiliki jasa yang sangat banyak dalam mengkader jurnalis muda NU, "Beliau sangat teliti dalam penulisan berita, penempatan tanda baca tak luput dari komentarnya," katanya.

Baginya, Almarhum juga  menjadi orang tua ketika memberikan arahan yang sifatnya pribadi, tentang kuliah hingga mengarahkan agar orang perantau punya tempat tinggal di tanah perantauan.

Selain mengkader calon jurnalis, almarhum juga merintis perkembangan NU Online bisa merambah ke video dan Youtube. Bahkan saat ini ia sedang merintis pusat studi halal di Unusia, tempat ia mengabdikan ilmu dan memperjuangkan gagasannya.

Semoga segera muncul penerus Khairul Anam.

Pewarta: Moch Ikmaluddin


Terkait