Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Nasional

Gus Yahya: Uni Eropa Membutuhkan Kehadiran NU

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket mengunjungi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) (foto: ss TVNU)

Jakarta, NU Online Jabar
Setelah kunjungan Duta Besar Palestina, kini Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket mengunjungi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang disambut langsung oleh Ketua Umum PBNU  KH Yahya Cholil Staquf di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Senin (24/1/2022). 


Dalam kunjungan tersebut, Gus Yahya sapaan akrabnya mengatakan bahwa masyarakat Uni Eropa sangat membutuhkan kehadiran NU di sana.


 “Duta Besar (Uni Eropa) menegaskan bahwa masyarakat Eropa sendiri sebetulnya sangat membutuhkan kehadiran NU untuk berperan dalam membantu masyarakat Eropa dalam mencari jalan keluar di berbagai masalah, khususnya yang berkaitan dengan Islam di sana,” terangnya dalam Konferensi Pers usai pertemuan di Lantai 3, Gedung PBNU. 


“Kita siap untuk bekerja sama dengan berbagai bidang di Eropa,” lanjut tokoh kelahiran Rembang, 16  Februari 1966 itu.  


Lebih lanjut, sosok yang pernah menjabat sebagai Juru Bicara Presiden ke-4 Republik Indonesia itu menjelaskan bahwa untuk merealisasikan kerja sama tersebut, NU akan terus melakukan komunikasi dengan pihak Uni Eropa melalui jaringan nahdliyin yang ada di sana. 


“NU akan terus menerus berkomunikasi dengan pihak Uni Eropa karena NU juga punya jaringan di kalangan masyarakat di Eropa, akan tingkatkan kerjasama dengan mereka,” kata tegas Gus Yahya. 


Untuk diketahui, NU sendiri sudah memiliki Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa, seperti di Australia, Belanda, Belgia, Bulgaria, Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Hungaria, Irlandia, Italia, Jerman, Kroasia, Latvia, Lithuania, Spanyol, Ponlandia, Portugal, dan lain sebagainya.  


Sebelumnya diberitakan bahwa sejak masih menjabat sebagai Katib Am PBNU, Gus Yahya pernah melakukan lawatan ke Eropa untuk mengampanyekan Islam ala NU.  

Dalam pertemuan tersebut, putra KH Cholil Bisri itu menyinggung tantang isu radikalisme di Uni Eropa yang semakin rumit karena bersinggungan dengan berbagai persoalan seperti islamofobia, konflik antar-identitas, polarisasi politik, dan sebagainya. 


Sebagai informasi, NU sendiri sudah lama melakukan kerja sama dengan Uni Eropa seperti dalam mengembangkan Islam Nusantara di sana dengan memperkuat nilai-nilai toleransi. 


Selain itu, Uni Eropa dan Indonesia sendiri juga sudah lama bekerja sama dalam berbagai permasalahan global seperti bidang ekonomi, lingkungan hidup, menciptakan perdamaian di seluruh dunia, dan melawan paham radikalisme serta ekstremisme yang disertai kekerasan untuk menjaga perdamaian dan kestabilan wilayah. 


Editor: Abdul Manap

Editor: Agung Gumelar