Kota Bandung

Temu Kangen Alumni Pesantren, Istishab Bandung Gelar Bukber dan Diskusi Bareng

Ahad, 9 April 2023 | 21:17 WIB

Temu Kangen Alumni Pesantren, Istishab Bandung Gelar Bukber dan Diskusi Bareng

Temu Kangen Alumni Pesantren, Istishab Bandung Gelar Bukber dan Diskusi Bareng. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar

Ikatan Silaturahmi Sahabat dan Alumni Buntet Pesantren (Istishab) Bandung Raya mengadakan acara buka bersama dan diskusi bertajuk ‘Silaturahmi Baraya Istishab 2023’ di Rumah Toleransi Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Jawa Barat di Jalan Terusan Galunggung, Lengkong, Kota Bandung, Ahad (9/4/2023). 


Ketua Istishab Bandung Raya, Muiz Mahdi mengatakan, kegiatan buka bersama dan diskusi ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan sebagai momen temu kangen antara para pengurus dan demisioner Istishab Bandung Raya. 

 

Muiz menambahkan, Istishab sebagai organisasi yang bergerak untuk mewadahi para alumni yang berkuliah ataupun tinggal di Bandung sudah menjadi kegiatan utama untuk senantiasa mengadakan kegiatan untuk mempererat ikatan silaturahmi para alumni. 

 

“Tidak hanya itu, saya juga merasa bahwa organisasi alumni pondok pesantren tidak bisa berdiri sendiri dan perlu dukungan dari sesama organisasi sejenis termasuk organisasi daerah. Maka dari itu kegiatan ini diadakan sebagai bentuk sesi curhat setiap organisasi untuk menceritakan rintangan dan tantangannya dalam menjalankan amanah organisasi,” ujarnya.

 

Muiz berharap kegiatan ini bisa memperkuat ikatan para alumni baik dalam tubuh Istishab sendiri dan lebih luasnya juga ikatan sesama organisasi sejenis. “Saya harap semua elemen bisa saling tolong menolong  dan berkolaborasi untuk membangun citra santri dan pondok pesantren dalam perannya dalam kehidupan masyarakat,” sambungnya.

 

Dalam sesi diskusi, Pendiri Istishab Bandung Raya Aji Rahmadi yang hadir sebagai narasumber mengatakan, urgensi  organisasi pesantren di kalangan mahasiswa hadir sebagai pembawa identitas.

 

Menurutnya, identitas itulah yang paling penting bagi mahasiswa sebagai agen perubahan. Oleh karenanya, Aji berharap organisasi kepesantrenan di kalangan mahasiswa terus tetap eksis dan berkembang.

 

“Secara umum saya berharap bahwa organisasi kepesantrenan ini bukan hanya sebatas perkumpulan alumni saja, tapi juga harus bisa memberikan karya sekecil apapun itu agar bisa memberikan nama baik bagi pesantren,” tuturnya.

 

Acara ini dihadiri organisasi alumni pesantren Ikatan Mutakharijin Aliyah Negeri (IMAN) Babakan Ciwaringin dan Organisasi Daerah (Orda) Ikatan Mahasiswa Warga Tjirebon (Ikmawati). 

 

Sejarah Singkat Berdirinya Istishab Bandung


Tahun 2002-2003 adalah proses inisiatif pencarian alumni Pondok Buntet Pesantren Cirebon yang berdomisili di Bandung atas dasar keinginan untuk mengumpulkan alumni dengan tujuan menjalin silaturrahmi antar alumni Pondok Buntet Pesantren Cirebon. 

 

Pada tahun ini bisa dikatakan sebagai awal pencerahan berdirinya organisasi tersebut, tahapan demi tahapan dilakukan untuk mengumpulkan para alumni, salah satu yang dilakukan adalah penyebaran pamflet ke berbagai kampus di Bandung dan sekitarnya, namun dengan keterbatasan komunikasi yang tidak berkesinambungan dan kurangnya sumber daya manusia, ISTISHAB belum terbentuk dengan optimal. 

 

Walaupun akhirnya pada tahun tersebut hanya ada beberapa alumni saja, yaitu: Aji Rahmadi, Ahmad Komarudin, Riki dan Jajang. Aji Rahmadi dan Ahmad Komarudin tidak berhenti begitu saja untuk  terus mendirikan ISTISHAB, atas berkat dukungan Muhammad Nurudin salah satu anggota PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Kota Bandung ISTISHAB terus melangkahkan gearakannya.

 

Penerimaan Mahasiswa Baru di mulai di berbagai kampus di Bandung pada tahun 2004. Pada tahun ini bertambah anggota dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung yaitu Asep Bahar, Ahmad Fauzi dan 8 orang lainnya, walaupun sempat terlontar dari salah satu alumni yang mengatakan “untuk apa didirikan ikatan alumni?”, namun dengan penjelasan yang singkat dan jelas para pendiri terus berjuang dengan susah payah untuk mendirikan Ikatan Alumni Buntet Pesantren, dan lagi-lagi membuahkan hasil yang cukup memuaskan yakni bertemu dengan H. Afif salah satu alumni Buntet Pesantren yang melanjutkan jenjang pendidikannya di Universitas Padjadjaran (UNPAD).

 

Pada tahun ini pertemuan demi pertemuan mereka lakukan walaupun beberapa anggota saja, namun semangat mereka terus menggebu-gebu untuk memperjuangkan berdirinya Ikatan Alumni Buntet Pesantren. Selain itu tidak bisa di nafikan peran dari seorang alumni Madrasah Aliyah Agama Islam (MAAI) Mertapada yang notabene beliau adalah bukan alumni Buntet Pesantren namun sangat berperan dalam memperjuangkan berdirinya ISTISHAB, yaitu Rohman salah satu anggota PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Kota Bandung dan beliau juga aktif di organisasi kedaerahan yaitu IKMAWATI (Ikatan Mahasiswa Gunung Djati) yang sekarang menjadi Ikatan Mahasiswa Warga Tjirebon.

 

Tepatnya pada tanggal 9 Mei 2004 terjadinya momen penting dalam perjalanan pembentukan Ikatan Alumni Buntet Pesantren di Bandung, yakni perumusan nama forum Ikatan Alumni atas dukungan dari berbagai pihak dan melakukan sosialisasi, advokasi yang di lakukan, maka terbentuklah nama Ikatan Silaturrahmi Alumni Buntet (ISTISHAB Bandung) yang di ambil dari metode Istimbat Imam Syafi’i yang mempunyai arti “menetapkan hukum sesuatu menurut keadaan yang terjadi sebelumnya sampai ada dalill yang merubahnya” yang di usulkan oleh Ahmad Komarudin salah satu mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

 

Selanjutnya pada tahun 2005 Masih sama seperti tahun 2004 hanya terdiri dari beberapa anggota saja namun mereka selalu berikhtiar dan tetap melakukan tahapan demi tahapan untuk terus membangun ISTISHAB dan menjunjung tinggi almamater Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Pada Tahun 2006, tahun ini membuahkan hasil yang cukup memuaskan, karena bertambah anggota yang bisa dikatakan pionir di luar kampus UIN Sunan Gunung Dajti Bandung, yakni bermula dari hadirnya situs Buntet Pesantren, yang mengelola segala informasi kepesantrenan, dan pada saat itu para pendiri ISTISHAB berinisiatif untuk mencatumkan Contact Person di situs tersebut, kurang lebih kata-katanya “bagi alumni buntet yang berlokasi di bandung tolong hubungi nomor ini”. 

 

Sempat ragu tapi ternyata terdapat respon dari salah satu tamu situs tersebut yang berasal dari Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang merupakan alumni pondok Buntet Pesantren Cirebon dan ini menjadi salah satu pijakan untuk melebarkan sayap ISTISHAB tidak hanya di kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung saja. Pada tahun berikutnya yakni tahun 2007 atas dasar keinginan dan semangat dari para alumni, mucullah Logo atau tanda identitas ISTISHAB yang diusulkan oleh Aji Rahmadi. Ikatan alumni ini kemudian terus berkembang walaupun sumber daya manusia yang begitu minim, para anggota tak pantang menyerah untuk mengumpulkan para alumni yang tersebar di wilayah Bandung dan sekitarnya.

 

Pewarta: Agung Gumelar


Terkait