Kabupaten Cirebon

Habib Ja'far: Begini Ciri dan Cara Allah Rindu Hamba-Nya

Kamis, 4 Juli 2024 | 12:07 WIB

Habib Ja'far: Begini Ciri dan Cara Allah Rindu Hamba-Nya

Alhabib Husein bin Ja'far Alhadar (Habib Ja’far). (Foto: NU Online Jabar/Sofhal Adnan)

Cirebon, NU Online Jabar
Pendakwah populer, Alhabib Husein bin Ja'far Alhadar (Habib Ja’far) menyebut pilihan yang diambil seorang manusia pada setiap kondisi tidak akan lepas dari pantauan Allah Swt. Bahkan, Allah Swt akan mengapresiasi hamba yang dinilai telah mengambil keputusan secara tepat.


"Kanjeng Nabi Muhammad Saw berabda, ya'jabu rabbuka min syaabbin laysat lahu shabwah. Allah terkagum-kagum, khususnya kepada anak muda, atau setiap orang yang bisa melawan shabwah-nya,” terang Habib Ja'far saat mengisi tausiyah di malam puncak Peringatan Haul KH Salwa Yasin, KH Asror Hasan, dan KH Adnan Amin Asror, serta Haflah Imtihan Ke-45 di Pondok Pesantren Ketitang, Desa Japurabakti, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Sabtu (29/6/2024).


Habib Ja’far menjelaskan, shabwah merupakan kecenderungan pada sesuatu yang minimal berujung pada kesia-siaan dan maksimal bernilai kemaksiatan. 


Sejatinya, kata dia, Allah Swt selalu merindukan hamba-Nya. Melalui Cara-Nya, Allah akan memanggil dan memberi tanda kepada manusia yang dicintai-Nya. 


"Kalau Allah Swt sedang rindu kepada hamba-Nya, maka Allah akan membangunkan hamba itu untuk tiba-tiba terbangun atau terjaga di tengah malam walaupun tanpa alat bantu alarm. Padahal, misalnya, seseorang itu sedang tertidur lelap karena lelah kerja seharian,” tuturnya.


“Sebab, waktu terdekat hamba dengan Allah itu ada di sepertiga malam dan jarak terdekat seorang hamba dengan Allah itu dalam sujud. Tetapi, ketika terbangun jam satu malam kemudian memilih bersujud, itu hanya dilakukan segelintir orang. Sebagian besar dari kita justru lebih memilih buang air kecil, lalu tidur lagi," ungkap Habib Ja'far.  


Selain qiyaml lail, kerinduan Allah Swt juga bisa ditangkap melalui segala tanda yang melingkupi hidup keseharian manusia.


"Contoh lain, kalau kita buka TikTok, scroll (menggulir) pertama isinya perempuan buka aurat, kedua perempuan buka aurat juga, ketiga, eh ada video Habib Ja'far lagi ceramah. Itu artinya Allah lagi rindu kepada Anda agar kita bertaubat,” ujar Habib kelahiran Bondowoso, Jawa Timur itu.


“Tapi, justru yang video dakwah itu yang malah dilewat karena dianggap telah mengganggu nafsunya. Jika sudah seperti itu, akhirnya malah kita yang dilewat dari daftar umat yang akan masuk syurga. Allah rindu, tetapi kita sering kali lupa," katanya. 


"Jadi, mengambil keputusan untuk memilih hadir di pengajian ini adalah pilihan yang tepat, serta balasan rindu untuk Allah yang sangat menakjubkan," pungkasnya.

Pewarta: Sofhal Adnan


Terkait