Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Cianjur

Bermain dan Mewarnai Bersama, IPPNU Jabar Berikan Trauma Healing Anak-Anak Terdampak Gempa Cianjur

IPPNU Jabar Berikan Trauma Healing Anak-anak Terdampak Gempa Cianjur

Cianjur, NU Online Jabar
Gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/22) pukul 13.21 WIB. Bencana tersebut menyisakan duka bagi warga, gedung-gedung runtuh, Longsor, ribuan rumah hancur, ribuan orang luka-luka dan ratusan orang meninggal dunia.

 

Selain itu, akibat dari bencana tersebut menjadikan warga panik, cemas, dan takut, ditambah dengan beberapa gempa susulan yang dapat menimbulkan gangguan psikologis lainnya.


Baca Juga:
Bantu Korban Gempa Cianjur, LAZISNU Jawa Barat Buka Dapur Umum

 

Prihatin atas kondisi itu, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Barat bertolak ke Cianjur tepatnya ke Kecamatan Warungkondang untuk memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak gempa, juga memberikan trauma healing kepada anak-anak, Jumat (25/11).

 

“IPPNU Jawa Barat hari ini menyalurkan bantuan yang terkumpul dari kader-kader IPPNU Jawa Barat kepada korban bencana gempa Cianjur. Kegiatan hari ini kami fokuskan kepada trauma healing dengan cara bermain dan mewarnai bersama,” kata Siti Latifah Ketua IPPNU Jawa Barat


Baca Juga:
PMII Kabupaten Sukabumi Gelar Aksi Peduli Korban Gempa Cianjur di Dua Titik, Ini Lokasinya

 

Puput sapaan akrabnya mengatakan, bantuan yang diberikan IPPNU Jabar kepada warga yaitu berupa makanan dan pakaian, sementara untuk anak-anak yaitu buku gambar, dan alat mewarnai.

 

“Trauma healing yang kami berikan yaitu dengan bermain dan mewarnai bersama, saya melihat anak-anak sangat antusias dan gembira, mereka tertawa dan tersenyum lepas asyik dengan dunianya sambil mewarnai gambar-gambar yang dibuatnya,” ujarnya.


Puput berharap kegiatan ini dapat mendorong pemulihan bagi para korban khususnya anak-anak.


“Kami rasa belum banyak donatur yang memperhatikan anak-anak yang terdampak, terutama aktivitas anak-anak sehingga mereka perlahan bisa lupa kejadian yang mereka alami,” ujarnya.

 

“Dengan cara memberikan trauma healing kepada anak-anak, trauma pasca bencana bisa terobati, dan mereka tidak takut lagi untuk beraktivitas secara normal, juga mengembalikan keceriaannya setelah dilanda gempa, juga duka karena beberapa dari mereka kehilangan orang tuanya,” pungkasnya


Pewarta: Abdul Manap

Editor: Abdul Manap

Artikel Terkait