• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 21 Mei 2024

Kota Bekasi

Liwetan Berjamaah Warnai Halal Bihalal MWCNU Jatiasih di Masjid Jamie Siti Santrie

Liwetan Berjamaah Warnai Halal Bihalal MWCNU Jatiasih di Masjid Jamie Siti Santrie
Suasana Keluarga Besar MWCNU Jatiasih saat makan liwet berjamaah di Masjid Siti Santri. (Foto: NU Online Jabar/FB MWC NU Jatiasih).
Suasana Keluarga Besar MWCNU Jatiasih saat makan liwet berjamaah di Masjid Siti Santri. (Foto: NU Online Jabar/FB MWC NU Jatiasih).

Kota Bekasi, NU Online Jabar
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Jatiasih Kota Bekasi menggelar Halal Bihalal sekaligus Liwetan yang bertempat di Masjid Jamie Siti Santrie tepatnya di area Sekretariat MWCNU Jatiasih, Kamis (9/5/2024). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua PCNU Kota Bekasi 2019-2024 KH Madani, Ketua PCNU Kota Bekasi terpilih 2024-2029 H Ayi.Nurdin, Ketua BAZNAS Kota Bekasi H Nur Akmal, Rais Syuriah MWCNU Jatiasih KH Ahmad Qurtubi, Ketua MWCNU Jatiasih H Lukman Cecep, dan ratusan warga Nahdliyin dilingkungan Jatiasih.


Ketua pelaksana kegiatan Jj Fachri Mushoddiq mengatakan bahwa hidangan yang tersedia merupakan sumbangan dari warga nahdliyin seperti beras, Lauk-pauk, hingga buah-buahan untuk Halal bihalal dan Liwetan bersama MWCNU Jatiasih.


"Warga NU ada yang menyumbang beras, lauk pauk ikan, ayam, entok, bebek, sayur asem, buah-buahan, kue-kue, sirup, yogurt, air mineral, juga rokok dan lain sebagainya untuk mensukseskan Halal bihalal ini. Tidak sedikit pula yang menyumbangkan dananya terutama para aghniya dan warga NU Jatiasih," jelasnya.


Sementara itu, Ketua MWCNU Jatiasih KH Lukman Cecep berterima kasih atas segala kekompakan dan gotong royong serta sumbangan dari semua pihak dalam menyukseskan Halal Bihalal ini.


"Hal ini menunjukkan bahwa tradisi NU al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah memiliki arti "memelihara tradisi lama yg baik dan mengambil tradisi baru yg lebih baik sejak zaman dahulu masih tetap terjaga, yaitu ketika ada kegiatan NU maka Nahdliyin siap menyumbangkan apapun yang mereka miliki,” ungkapnya.


Kiai Lukman menjelaskan, bahwa Halal Bi Halal itu digagas oleh Nahdlatul Ulama jauh sebelum kemerdekaan. Lalu dihidupkan kembali oleh Mbah Wahab Hasbullah setelah kemerdekaan. 


Menurutnya, tujuan Halal bi halal adalah mendekatkan anggota keluarga yang jauh, merekatkan hati yang lepas serta menjaga hubungan tali silaturahim dan persaudaraan agar terus terjaga di antara anggota keluarga. 


"Itu dalam konteks skala keluarga ya. Dalam konteks organisasi manfaatnya tentu menyatukan sudut pandang dalam bermacam dinamika yang berkembang membuat berbeda sudut pandang. Karena keutuhan dan kesatuan sudut pandang seluruh elemen organisasi adalah kekuatan dan modal suatu organisasi bisa meraih kedigdayaannya," paparnya.


Kiai Lukman juga mengatakan, makna di balik tradisi liwetan, yaitu kebersamaan dan persaudaraan. "Di mana orang menyantap nasi liwet dan lauk pauknya bersama-sama menggunakan tangan, tanpa memandang perbedaan, semuanya menyatu dan duduk bersama mengitari pelepah pisang, menikmati nasi serta lauk pauk yang berlimpah di atasnya," tandasnya.


Sebagai informasi, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh pengurus lembaga dan banom NU dilingkungan kecamatan Jatiasih Kota Bekasi.


Kota Bekasi Terbaru