Kiai Said Aqil Sirodj Ziarah ke Makam KH Idham Chalid
Bogor, NU Online Jabar
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Sirodj berziarah ke makam KH Idham Chalid dalam lawatannya memenuhi undangan peresmian masjid Baiturrahman dan memberikan tausiyah di Kampung Tugu Kulon, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.
Dalam lawatannya itu, Pengasuh Pondok Pesantren ats-Tsaqafah, Jakarta Selatan tersebut menyempatkan untuk melakukan ziarah ke makam KH Idham Chalid di Jl. Labuan-Cianjur No. 4, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
KH Idham Chalid adalah orang pertama yang menjadi Ketua Umum PBNU terlama yakni selama 28 tahun dari periode 1952-1984. Semasa hidupnya, KH Idham Chalid juga dikenal sebagai pengamal qasidah burdah.
Kiai Said kemudian memimpim tahlil, doa, dan shalawat. Ia juga sempat mengutip beberapa bait dari qasidah burdah. Di samping itu, Kiai Said juga sempat melakukan ramah tamah dengan keluarga besar Darul Qur’an, tempat pendidikan yang dirintis KH Idham Chalid. Juga dengan para pengurus MWCNU Cisarua beserta dengan banom dan lembaga lainnya.
Sebelum berangkat ke Cianjur, Kiai Said juga menyempatkan diri berhenti di Masjid al-Muqsith di Gedung MWCNU Cisarua yang sedang dalam proses pembangunan. Di situ, Kiai Said turut mendoakan proses pembangunan tersebut dan akan membantu penyelesaian pembangunannya. Setelah itu, ia dan rombongannya langsung berangkat menuju Cianjur.
Ketua MWCNU Cisarua, Dr. Abdul Wafi Muhaimin beliau mengaku sangat senang dan mengucap syukur karena Kiai Said berkenan mendoakan proses pengunan Gedung MWCNU Cisarua.
“Alhamdulillah beliau berkenan mampir dan mendoakan. Semoga ini menjadi pertanda bahwa pembangunan ini akan cepat rampung, dan tentu harapan ke depan kantor ini akan menjadi tempat persinggahan para kiai,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan ziarah tersebut yang menjelaskan situasi terkini di wilayah Cisarua, Bendahara MWCNU Cisarua Dwi Satrio, Ketua 1 Pergunu Kabupaten Bogor Ustadzah Balqis, dan segenap Lembaga dan Banom MWCNU Cisarua.
Pewarta: Abdul Hakim Hasan
Editor: Agung Gumelar