Jadi Menteri Agama, Gus Yaqut Trending Topic Pertama di Twitter Indonesia
Bandung, NU Online Jabar
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor H. Yaqut Cholil Qoumas akan mendapatkan amanah menjadi Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo. Penunjukkan pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini disampaikan Presiden di Istana Merdeka Selasa (22/12), sementara pelantikan akan dilakukan Rabu (23/12).
Namanya kemudian menjadi perbincangan di media sosial Twitter. Ketika NU Online Jabar membuka Twitter pukul 20.15 WIB, namanya trending topic urutan pertama di Indonesia.
Warganet membagikan profil yang ditulis di berbagai situsweb dengan menambahkan keterangan ucapan selamat.
Akun Twitter Nahdlatul Ulama ngetwitt sebagai berikut:
Keluarga Besar Nahdlatul Ulama mengucapkan selamat dan sukses kepada Gus Yaqut Cholil Qoumas (@Ansor_Satu) atas amanah barunya menjadi Menteri Agama RI 2020-2024. Semoga berkah dan manfaat untuk kemajuan bangsa dan negara. Amin. Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad.
NU Kota Madiun menyampaikan: Keluarga PCNU Kota Madiun mengucapkan selamat dan sukses kepada Gus Yaqut Cholil Qoumas (@Ansor_Satu) atas amanah barunya menjadi Menteri Agama RI 2020-2025. Semoga berkah dan manfaat untuk kemajuan bangsa dan negara. Amin. Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad.
Presiden yang akrab disapa Jokowi saat mengumumkan menteri baru di kabinetnya, menyebut Gus Yaqut sebagai pemimpin Muslim.
“Yang keempat adalah Bapak Yaqut cholil Qoumas, Beliau adalah tokoh Muslim, ketua PP GP Ansor dan... akan kita berikan tanggung jawab sebagai menteri agama,” katanya yang disiarkan secara langsung melalui YouTube channel Sekretariat Presiden dengan judul LIVE: Keterangan Pers Presiden RI, Istana Merdeka, 22 Desember 2020.
Selain Gus Yaqut, berikut ini menteri-menteri baru yang disebutkan Jokowi, yaitu Menteri Sosial: Tri Rismaharini atau Risma, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Sandiaga Uno, Menteri Kesehatan: Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kelautan dan Perikanan: Sakti Wahyu Trenggono, dan Menteri Perdagangan: Muhammad Lutfi.
Pewarta: Abdullah Alawi