Hari Batik Nasional, Acep Zamzam Noor: Pakai Batik Berarti Ikuti Sunnah Nabi Muhammad

Bandung, NU Online Jabar 
Penyair Acep Zamzam Noor mengucapkan selamat Hari Batik Nasional melalui akun Facebook pribadinya sembari mengunggah dua potret dirinya yang mengenakan batik lengan panjang dengan dominasi warna hitam. Potret itu sepertinya menunjukkan dirinya berada dalam sebuah toilet. Potret itu sepertinya diambil melalui ponselnya yang menangkap dirinya dalam cermin.  

Ketika ditanya NU Online Jabar tentang batik, Acep Zamza Noor mengatakan bahwa pakaian tersebut merupakan salah satu warisan Nusantara.

Ia menambahkan, sebagai motif pakaian, batik ini bersifat netral dan sangat cocok dengan budaya kita yang beragam dan berorientasi pada alam. Batik mempunyai efek yang baik bagi pemakainya, yakni bisa menyejukkan hati dan menurunkan ego yang berlebihan. 

“Pecinta dan pemakai batik cenderung toleran, menghargai orang lain dan tidak merasa diri paling benar apalagi paling suci. Berbeda dengan pemakai (ia menyebut sebuah pakaian) yang cenderung eksklusif dan merasa lebih suci dari yang lain. Batik lahir di Nusantara dan memang cocok dengan budaya dan juga cuaca nusantara yang tropis,” jelasnya. 

Menurut dia, tak ada hubungannya sebuah pakaian dengan agama atau kesucian. Ia mencontohkan pakaian orang Arab. 

“Pencopet di Makkah juga pakai gamis. Nabi memakai gamis karena menghormati tradisi. Kalau kita memakai batik itu artinya mengikuti sunah Nabi dalam hal menghormati tradisi,” pungkasnya. 

UNESCO mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia. Tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Peringatan Hari Batik Nasional melalui Penerbitan Kepres No 33, 17 November 2009. Selamat Hari Batik. 

Pewarta: Abdullah Alawi