• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 6 Mei 2024

Nasional

Banser Jawa Barat Sesalkan Pernyataan Ketua DPRD Kuningan di Bulan Hari Santri

Banser Jawa Barat Sesalkan Pernyataan Ketua DPRD Kuningan di Bulan Hari Santri
Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Kasatkorwil) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Barat Yudi Nurcahyadi
Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Kasatkorwil) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Barat Yudi Nurcahyadi

Bandung, NU Online Jabar 
Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Kasatkorwil) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Barat Yudi Nurcahyadi mengatakan bahwa pernyataan Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Jawa Barat Nuzul Rachdy sangat disesalkan, apalagi terjadi di bulan Oktober. Pasalnya di bulan ini ada momentum Hari Santri yang biasa diperingati tiap tanggal 22. 

“Satkorwil Banser Jawa Barat kecewa atas pernyataan DPRD Kuningan,” katanya kepada NU Online Jabar, Senin (5/10). 

Sebagaimana diketahui Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Jawa Barat Nuzul Rachdy mengatakan bahwa kasus Covid-19 di Pesantren Husnul Khotimah adalah luar biasa. Oleh karena itu, ia meminta kepada pemerintah daerah untuk melakukan penanganan yang luar biasa. 

“Jadi bukan hanya sekadar isolasi yang singkat, 2 minggu, tapi kalau menurut saya karena ini komunitas besar, hampir 3 ribu atau empat ribu santri di sana, bisa bisa jadi ini akan terus sepert bola salju," ujar Nuzul.

Namun, yang membuat ia mendapatkan kritik adalah ketika ia menyebutkan bahwa pesantren tersebut jangan menjadi limbah, limbah wabah, dan limbah segalanya. 

“Nah, justru itu, jangan sampai Husnul ini hanya limbah, limbah wabah, dan limbah segalanya, itu. Itu, jadi saya minta pemerintah daerah tegas segera menutup dan memulangkan santri ini, jangan sampai masyarakat jadi korban," pintanya pada sebuah video yang diakses dari Kuningan Ayeuna.

Menurut Yudi, pernyataan Ketua Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Jawa Barat Nuzul Rachdy ini tidak layak disampaikan tokoh publik, apalagi hal itu menyangkut dengan lembaga pendidikan agama. 

Sebagai tokoh publik, lanjutnya, seharusnya jangan sampai membuat pernyataan multitafsir yang bisa membingungkan orang, apalagi di musim pandemi seperti ini.

“Ini bulan Oktober, karena bulan Oktober ini menjadi spirit dalam membela negara dimana pada tanggal 22 Oktober 1945 NU mengeluarkan Resolusi Jihad untuk mempertahankan kemerdekaan, kemudian tanggal tersebut ditetapkan menjadi santri. Ini kado terburuk di bulan Hari Santri,” pungkasnya. 

Pewarta: Abdullah Alawi 
 


Nasional Terbaru