Kabupaten Bogor

Konferensi MWCNU Cileungsi Tetapkan Ustadz Syahri Ramdhani dan KH Kholil Khaerudin Sebagai Ketua dan Rais 2024-2029

Senin, 7 Oktober 2024 | 09:00 WIB

Konferensi MWCNU Cileungsi Tetapkan Ustadz Syahri Ramdhani dan KH Kholil Khaerudin Sebagai Ketua dan Rais 2024-2029

Konferensi MWCNU Cileungsi Bogor (Foto: Dok. Pribadi)

Bogor, NU Online Jabar
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Cileungsi menetapkan kepemimpinan baru dalam Konferensi Wakil Cabang yang berlangsung di Yayasan Perguruan Islam An-Nizhamiyyah (YAPIA) Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Ahad (6/10). 


Pada kesempatan tersebut, Ustadz Syahri Ramdhani terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah, sementara KH Drs Kholil Khaerudin ditetapkan sebagai Rais Syuriah untuk masa khidmah 2024-2029.


Acara tersebut dihadiri oleh jajaran Ranting NU se-Kecamatan Cileungsi, Badan Otonom (Banom), lembaga-lembaga di tingkat kecamatan, serta perwakilan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor, termasuk Kiai Waspada, Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU, dan KH Azis, Bendahara Umum PCNU Kabupaten Bogor. Selain itu, hadir pula Camat Cileungsi, Kapolsek, Danramil, Kepala KUA, Ketua MUI, DMI, Baznas, dan sejumlah tamu undangan lainnya.


Dalam sambutannya, KH Azis menegaskan pentingnya khidmah di NU sebagai bentuk pengabdian kepada umat. "NU adalah jam'iyyah milik umat, maka kepengurusan baru MWCNU ini harus memiliki misi tunggal, yakni bergerak dan bermanfaat bagi umat," ujar KH Azis.


Konferensi ini berlangsung khidmat, dipimpin langsung oleh Kiai Waspada, dan berjalan lancar sebagai bentuk keseriusan dan cinta para peserta terhadap NU. Rapat Ahwa (Ahlul Halli Wal Aqdi) kemudian memutuskan kepengurusan baru dengan KH Drs Kholil Khaerudin sebagai Rais Syuriah dan Ustadz Syahri Ramdhani sebagai Ketua Tanfidziyah.


Setelah terpilih, Ustadz Syahri menyampaikan bahwa konferensi ini merupakan tonggak penting bagi perjalanan NU di Kecamatan Cileungsi. 


"Konferensi ini membutuhkan perjuangan dan pengorbanan besar, mengingat dinamika syiar keagamaan di wilayah ini," kata Ustadz Syahri. Ia juga menekankan pentingnya kebersamaan dan kerjasama antar-jajaran MWCNU, Ranting, Banom, dan lembaga, serta stakeholder lainnya seperti pesantren.


Sementara itu, KH Kholil Khaerudin, Rais Syuriah terpilih, menegaskan bahwa konferensi ini menjadi momen penting menjelang peringatan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2024. "Ini adalah komitmen kita sebagai santri Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari," ujarnya.


Sebelum penutupan, Ustadz Muhadi, MA, selaku perwakilan Ahwa, memberikan amanah kepada Ustadz Syahri dan formatur terpilih untuk melengkapi struktur kepengurusan MWCNU dalam 15 hari ke depan. "Komposisi kepengurusan harus profesional, progresif, dan mewakili Ranting-Ranting, demi kemajuan MWCNU ke depan," tegasnya.