Bandung, NU Online Jabar
Sholawat Ali al-Qodri merupakan salah satu dari sekian sholawat yang bisa diamalkan agar Rasulullah Saw senantiasa hadir dalam hati dan pribadi kita. Istimewanya, menurut Syekh Ramadhan al-Buthi, ia mengatakan bahwasanya redaksi sholawat ini berasal langsung dari baginda Nabi Muhammad Saw.
Disampaikan pengasuh pondok pesantren Sabilurrahim Mekarsari, Cileungsi, Bogor yakni KH Cep Herry Syarifudin mengatakan bahwa Abah Guru Sekumpul pernah berkata bahwa: “Barang siapa yang membaca sholawa ‘Ali al-Qodri ini sebanyak 10x di malam Jumat maka pahalanya akan sama seperti membaca surat Yasin sebanyak 500 kali.”
“Mudahan berkat guru kita diampuni segala dosa dan kesalahan dzohir batin seumur hidup, qobul segala hajat, selamat dunia akhirat, husnul khatimah dan masuk surga bighoiri hisaab, Aamiin Aamiin Aamiinn,” tuturnya.
Bacaan lengkap Arab, latin dan terjemah Sholawat Ali Al-Qodri
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ نِالنَّــبِـــىِّ اْلأُمِّـــيِّ الْحَبِـــيْبِ الْعَالِىِّ الْقَادِرِ الْعَظِيْمِ الْجَاهِ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
“Allohumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadinin nabiyyil ummiyyil habiibil ‘aaliyyil qadril ‘dziimil jaah. Wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallim.”
“Ya Allah, limpahkanlah salawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad, Nabi yang ummi, kekasih yang luhur derajatnya, yang agung pangkatnyaa, dan salawat dan salam semoga juga selalu tercurahkan kepada keluarga serta sahabatnya.”
Sementara itu, dalam catatan lain Syaikh Husain Muhammad Syaddad Ba’Umar dalam kitabnya Kaifiyat al-Wushul Liru’yat Sayyidina al-Rasul Muhammad saw mengatakan;
“Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, seorang mufti Makkah al-Mukarramah berkata di dalam majmu’-nya yang terkumpul di dalamnya sejumlah salawat atas Rasulullah Saw: ”Sesungguhnya salah satu bacaan utama yang banyak diucapkan oleh orang-orang saleh adalah bacaan sholawat al ‘alil qodri yang barang siapa membacanya terus menerus pada malam jum’at meskipun satu kali, niscaya akan tersingkap baginya ruh yang menyerupai ruh Rasulullah SAW, ketika dia akan meninggal dan masuk ke dalam kubur. Dia akan melihat bahwa Nabi saw sendiri yang menguburkannya atau memasukkannya ke liang lahat.” (Agung Gumelar)