• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Depok

Gelar Istighotsah Cara KBNU Sukmajaya Mensyukuri Nikmat 1 Abad NU

Gelar Istighotsah Cara KBNU Sukmajaya Mensyukuri Nikmat 1 Abad NU
Gelar Istighotsah Cara KBNU Sukmajaya Mensyukuri Nikmat 1 Abad NU
Gelar Istighotsah Cara KBNU Sukmajaya Mensyukuri Nikmat 1 Abad NU

Depok, NU Online Jabar
Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Kecamatan Sukmajaya Kota Depok bersama Pemuda Karang Taruna 21 Abadijaya menggelar istighotsah dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) satu abad NU, Senin (6/2/23) malam.


Hadir dalam kesempatan tersebut Rais Idaroh Su'biyyah Jami’iyyah Ahlith-Thariqah Al Mu’tabarah An-Nahdliyyiah (JATMAN) Kota Depok, KH Fathuri Wahmad, ia mengajak warga nahdliyin Kota Depok untuk mensyukuri nikmat telah sampainya usia 1 abad NU  


“Majelis yang mulia, sejarah fenomenal dan spektakuler bagi NU, ormas islam terbesar sejagat raya. Hari ini bersyukur berada di payung NU. Yang mempresentasikan nilai-nilai Islam Rahmatan lil Alamin,” katanya melalui channel youtube Whal Phonegraphy. 


"Nahdlatul Ulama lahir karna kondisi global, ide cemerlang Mbah Hasyim Asyari yang Arif billah, Waliyullah yang visioner tidak ingin bangsa ini tanpa dasar keislaman, menciptakan sebuah jargon yang luar biasa hubbul wathon minal iman, untuk menyemangati, menumbuhkan nasionalisme, bernegara berbasiskan agama. Yang sudah memikirkan negara ini," ujar ketua STIENU Arridho Depok itu.


Kiai yang memimpin JATMAN Kota Depok itu menyatakan bahwa hadirnya NU tidak lepas dari konsep kebangsaan, dan kenegaraan yang perlunya memperjuangkan kemerdekaan.


Kiai Fathuri mengutip perkataan imam Al Ghazali dalam kitab Ihya ‘Ulumuddin, menjelaskan bahwa


والملك والدين توأمان؛ فالدين أصل والسلطان حارس، وما لا أصل له فمهدوم، وما لا حارس له فضائع، ولا يتم الملك والضبط إلا بالسلطان


“Kekuasaan dan agama adalah saudara kembar; agama merupakan pondasi dan penguasa adalah penjaganya. Apa saja yang tidak memiliki pondasi akan hancur, dan apa saja yang tidak memiliki penjaga akan hilang. Dan tidaklah sempurna kekuasaan dan hukum kecuali dengan adanya pemimpin,” terangnya


“Sehingga harus saling melekat menyatu keduanya saling mendukung, negara dibangun harus berbasis agama, apa pun perkara kita, jika umat beragama tidak di dukung negara akan hilang," jelasnya


Lanjutnya, perlu piranti yang namanya negara untuk menjalankan syariat islam. Begitu negara Irak runtuh sunni islam syiah, islam pun berantakan karena terjadi konflik. 


"NU di garda terdepan, marilah kita sama-sama untuk mengenang perjuangan Mbah Hasyim, yang sudah memikirkan NKRI. Syukur kita dengan Mahabbah (kecintaan) kepada pendiri NU. niatkan untuk siap ikut para kiai sebagai ulama mengawal, menjaga NKRI. Bergabung dengan NU dengan menjalankan nilai nilai Aswaja An-Nahdliyah,” katanya


“NU Jamiyah Diniyah keagamaan berhaulan aswaja, Ijtimaiyah sosial kemasyarakatan sejatinya merawat bangsa ini. Jadi NU jangan bikin onar, ini cara kita berkhidmat di NU, negara ini bukan negara Islam tetapi negara yang damai. Darul islam tapi daarus salam. Terima kasih kepada KBNU dengan acara yang mulia penuh berkah ini," pungkas kiai yang pernah menjadi Ketua PCINU Irak itu.


Acara Istigotsah ini dihadiri pengurus KBNU Sukmajaya, Jatman Kota Depok, Muslimat, Fatayat, Ansor, Banser, IPNU, IPPNU serta Nahdliyin juga Nahdliyat dan diakhiri dengan pembacaan doa oleh Abuya KH Ahmad Qurtubi Nafis. 


Pewarta: Abdul Mun'im Hasan
Editor: Abdul Manap
 


Depok Terbaru