• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Daerah

Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadar

Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadar
Ilustrasi Al-Qur'an (Foto: NU Online)
Ilustrasi Al-Qur'an (Foto: NU Online)

Oleh H. A. Rofi’ Afandi

Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling mulia bila dibandingkan dengan bulan yang lain. Karena di dalam bulan Ramadhan ada Lailatul Qadar, semua doa  manusia dikabulkan  dan segala amal perbuatan kebaikan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah Swt. dan di dalam bulan Ramadhan Al-Qur’an pertama kali di turunkan. Peristiwa tersebut tidak pernah ada pada selain bulan Ramadhan. 

Selain kitab Al-Qur’an yang diturunkan pada bulan Romadlan Allah  juga menurunkan kitab-kitab samawi yang lain seperti kitab Taurat, Zabur dan Injil. Hanya saja hukum syariat Islam yang tertuang di dalam masing-masing kitab tersebut satu sama lain tidak sama tetapi dalam masalah ketauhidan (ketuhanan) semua kitab yang diturunkan oleh Allah  semuanya sama mengajarkan kepada umat manusia agar menyembah dan meng-Esa-kan Allah SWT.

Al-Qur’an adalah mukjizat nabi Muhammad Saw yang paling agung bila dibandingkan dengan Mukjizat-mukjizat yang lain yang dimiliki oleh beliau Nabi dan atau bila dibanding dengan mukjizat-mukjizat  yang dimiliki oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad. Adalah wajar jika sampai saat ini bahkan sampai hari kiamat nanti keaslian Al-Qur’an masih tetap terjaga. Karena mustahil tidak ada satu orang pun di dunia ini yang dapat memalsukan/merubah ayat-ayat Al-Qur’an apalagi mampu menyaingi keindahan kalam-kalam Al-Qur’an. 

Seorang orientalis Barat yang bernama H.A.R Gibb pernah mengatakan bahwa “Tidak ada seorang pun dalam seribu lima ratus tahun ini yang telah memainkan alat bernada nyaring yang sedemikian nyaring dan indah serta sedemikian luas getaran jiwa yang diakibatkannya, seperti yang di baca Muhammad (Al-Qur’an)”. Itulah barangkali salah satu bukti keagungan Al-Qur’an.

Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar yang diberikan Allah Swt kepada nabi Muhammad Saw. 14 abad yang silam. Al-Qur’an memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh mukjizat2 nabi yang lain yang hanya bisa dinikmati dan dapat disaksikan pada zamannya saja. Sejak pertama kali diturunkan Al-Qur’an telah mampu merubah arah dan paradigma peradaban umat manusia dari kesesatan menuju kebenaran dan kebahagiaan dunia maupun akhirat. Hal ini merupakan salah satu pengaruh ajaran dan ilmu pengetahuan yang terkandung dalam Al-Qur’an.

Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada malam Lailatul Qadar tanggal, 17 Ramadhan tepatnya saat beliau Nabi Muhammad Saw berusia 40 tahun. Al-Qur’an diturunkan ke bumi tidak sama dengan kitab-kitab sebelumnya yang diturunkan hanya satu kali langsung selesai (jumlatan Wahidah). Tetapi Al-Qur’an diturunkan dengan cara berangsur-angsur atau sedikit demi sedikit (bertahap) sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan permasalahan yang terjadi saat itu untuk memberikan jawaban atas permasalahan yang dihadapi para Sahabat nabi kala itu.

Al-Qur’an diturunkan (Nuzulul Qur’an) membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Apa hikmah dari itu semua? Adalah untuk menguatkan rasa cinta hati nabi Muhammad dan para sahabat  agar selalu merasa senang setiap kali turunnya ayat Al-Qur’an. Disamping itu, Al-Qur’an diturunkan dengan cara berangsur-angsur agar supaya para sahabat lebih mudah menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an yang telah diturunkan lebih dahulu.

Al-Qur’an diturunkan ada kalanya yang mempunyai sebab (Asbab an-Nuzul) seperti ayat Al-Qur’an yang diturunkan untuk menjawab sebuah pertanyaan dari permasalah yang dihadapi para sahabat Nabi kala itu, ataupun pertanyaan yang disampaikan oleh orang-orang kafir. Namun ada juga ayat Al-Qur’an yang diturunkan tetapi tidak mempunyai Asbab an-Nuzul seperti ayat Al-Qur’an yang diturunkan untuk menceritakan umat-umat Nabi terdahulu atau menjelaskan tentang perkara-perkara gaib yang akan terjadi di hari nanti. Seperti ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang surga atau neraka, ataupun ayat Al-Qur’an yang menggambarkan tentang kejadian hari kiamat nanti, ayat-ayat Al-Qur’an yang seperti ini diturunkan tidak mempunyai \Asbab an-Nuzul. Ayat Al-Qur’an seperti itu, diturunkan oleh Allah dimaksudkan untuk memberikan hidayah kepada umat manusia agar mau mengambil hikmah/pelajaran dari semua kejadian yang diceritakan oleh Al-Qur’an terutama ayat Al-Qur’an yang menceritakan tentang azab, musibah dan bencana dari Allah yang diturunkan kepada umat-umat terdahulu yang merupakan akibat dari perbuatan dosa yang telah mereka lakukan. Sehingga kita semua mau kembali ke jalan yang benar yang diridhai oleh Allah Swt untuk tidak melakukan dosa dan maksiat kepada-Nya.

Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt. sebanyak 30 juz, 114 surah, 6.236 ayat. Isi kandungannya dibagi menjadi tiga bagian. Sebagian dari isi Al-Qur’an menjelaskan tentang sifat wajib Allah. Sebagian yang lain isi kandungan Al-Qur’an menjelaskan tentang hukum-hukum syariat Islam dan sebagian diantaranya menceritakan tentang kejadian dan perilaku umat nabi terdahulu baik umat yang beriman kepada Allah ataupun umat yang kufur kepada-Nya.

Sering kita dengar sebuah pertanyaan yang kelihatanya cukup  sederhana tapi jawabanya perlu sebuah pengkajian dan kehati-hatian bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah (firman Allah), Kalamullah secara tinjauan ilmu tauhid adalah sesuatu yang tidak ada huruf dan tidak ada suaranya, (Maa laisa biharfin walaa sautin) tapi kenapa Al-Qur’an yang merupakan kalamullah ternyata ada huruf dan ada suaranya bila dibaca? Dalam sebuah keterangan dijelaskan bahwa kalamullah terbagi menjadi 2 (dua) bagian:

1. Ada kalamullah sebangsa sifat yang maha terdahulu yang melekat pada dzatnya Allah. Kalamullah seperti itu yang tidak ada huruf dan suaranya;
2. Ada Kalamullah sebangsa lafadz yang diturunkan kepada para Nabi/Rasul, Kalamullah yang seperti ini yang ada huruf dan suaranya. Seperti Al-Qur’an, Taurat, Injil dan Zabur yang diturunkan kepada para Nabi/Rasul dengan pelantara Malaikat Jibril.

Semoga dengan momentum nuzulul Qur’an pada Romadlon tahun ini kita semua mampu mengamalkan isi kandungan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan senantiasa membudayakan membaca Al-Qur'an dengan harapan semoga kelak di hari kiamat nanti kita mendapatkan syafaatnya. Amiiin

Penulis adalah Chodim Yasyafi, Kedungwungu, Krangkeng, Indramayu
 


Daerah Terbaru