• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Daerah

Ngabaperan Pelajar NU Pacet Diisi Peringatan Maulid Nabi dan Haul Pendiri IPPNU

Ngabaperan Pelajar NU Pacet Diisi Peringatan Maulid Nabi dan Haul Pendiri IPPNU
Ajengan Khooeru Faruq (tengah) bersama Ketua IPPNU Kecamatan Pacet Pipih Faoziyah (kiri) dan Ketua IPNU Pacet Yusuf Solihin
Ajengan Khooeru Faruq (tengah) bersama Ketua IPPNU Kecamatan Pacet Pipih Faoziyah (kiri) dan Ketua IPNU Pacet Yusuf Solihin

Bandung, NU Online Jabar
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) bekerja sama dengan PAC Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Pacet memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan haul pendiri IPPNU Hj. Umroh Mahfudzoh di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Manarul Huda Paninggaran, Desa Mekarjaya, Ahad (22/11). 

Kedua peringatan tersebut dilaksanakan pada Ngabaperan atau Ngaji Bareng Pelajar yang rutin dilaksanakan tiap bulanan oleh kedua badan otonom pelajar NU Kecamatan Pacet. Ngabaparen diisi narasumber tetap Ajengan Khoeru Faruq yang mengupas salah satu karya Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari yaitu Risalah Ahlussunah wal Jama’ah.   

Pada kesempatan itu, Ajengan Khoeru Faruq, narasumber tetap Ngabaperan mengajak pelajar NU, khususnya di kecamatan Pacet untuk tadzakur, tafakur, dan tasyakur. 

Pertama, tadzakur. Menurut Ketua Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Kabupaten Bandung ini, pelajar NU harus mengingat kepada sifat, sikap, dan perjuangan Nabi Muhammad SAW. Kedua mengingat kepada perjuangan muassis (pendiri) IPPNU. 

Kedua, tafakur. Pelajar NU harus berpikir bahwa dalam Maulid Nabi bukan peringatan seremonial belaka, tapi harus meneladani bahwa dalam sosok Nabi Muhammad SAW harus diambil sebagai pelajar ibrah, uswah, dan tarbiyah. Kemudian hal itu harus menjadi pengetahuan. 

“Itu pun tidak cukup, tapi harus menjadi praktik dan perilaku keseharian,” kata ajengan dari Pondok Pesantren Syifaus Salam, Maruyung ini. 

Ketiga, tasyakur. Menurut Ajengan Khoeru Faruq, peringatan Maulid Nabi adalah sebagai rasa syukur kita kepada Allah atas kenabian Nabi Muhammad SAW. 

“Rasa syukur kita atas kenabian Nabi Muhammad dengan li imdahi atau dengan memujinya melalui shalawat, li uswatill hasanati, dengan meneladani sikap dan sifatnya, serta lithalabil ilmi, dengan mencari ilmu,” katanya. 

Ratusan Pelajar NU Pacet pada Ngabaperan yang diisi dengan peringatan Maulid Nabi dan Haul Pendiri IPPNU 

Pupuhu Sarung atau Santri Ngariung Kecamatan Pacet ini mengajak seluruh pelajar NU, khususnya di kecamatan Pacet agar tidak pernah berhenti thalabul ilmi dengan melanjutkan dan istiqamah melaksanakan Ngabaperan karya Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari.

“Terima kasih kepada Ketua IPNU dan IPPNU Kecamatan Pacet, para BPH, dan seluruh rekan dan rekanita pelajar NU yang telah bekerja sama mengadakan acara ini,” 

Ngabaperan yang diikuti ratusan pelajar NU di Pacet ini dimulai dengan pembacaan Barzanji dan tahlil.   

Pewarta: Abdullah Alawi 
 


Daerah Terbaru