Kiai Zakky: Bekali Hidup dengan Ketabahan dan Kesabaran
Ahad, 20 Maret 2022 | 11:00 WIB
Abdul Manap
Penulis
Jakarta, NU Online Jabar
Salah seorang Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak menyampaikan manusia sebagai makhluk sosial juga individual merupakan suatu keniscayaan bahwa dalam menjalani kehidupan selalu dihadapkan dengan ujian, cobaan, rintangan juga kenikmatan karunia yang berlimpah. Namun tak jarang dari mereka dapat mengambil sikap yang bijak, sikap sabar dan tabah dalam menghadapinya, maka perlunya bekal ketabahan dan kesabaran yang selalu tertanam dalam diri.
“Pada saat menjumpai kesulitan dalam kehidupan kita, berbagai rintangan dan halangan, hendaklah kita bersikap sabar dan melakukan kebaikan-kebaikan yang bermanfaat. Mengapa karena sikap sabar ini merupakan sikap yang sangat terpuji,” kata Kiai Zakky melalui video yang diunggah di akun facebooknya Zakky Mubarak Syamrakh, Kamis (17/3/22).
Kata Kiai Zakky hidup itu tidak selamanya mulus, ada cobaan-cobaan, rintangan dan halangan yang harus dihadapi dengan tenang.
“Kesabaran ini merupakan bekal yang sangat penting dalam kehidupan kita. Maka kata Al-Qur’an Wasta'īnụ biṣṣabri waṣṣalāh (QS Al-Baqarah: 45) dan mohonlah pertolongan kepada allah dengan bersikap sabar dan melaksanakan solat,” ucapnya.
“Selain bersikap sabar, dalam menghadapi berbagai hal tersebut, kita juga harus melakukan kebajikan-kebajikan, solat mendekatkan diri pada allah, melakukan puasa sunah, bersedekah, dan hal lain, dengan itu akan mengurangi kesulitan kita,” imbuhnya.
Kiai Zakky menjelaskan ada beberapa sikap sabar, sabar melaksanakan perintahnya, sabar meninggalkan larangannya, sabar menerima ujiannya, dan sabar menerima nikmat dan karunianya.
“Pertama ada sabar dalam melaksanakan taat kepada allah, ibadah solat, puasa ibadah haji itu juga perlu sabar, yang kedua sabar dalam menjauhi larangan-larangan allah, meninggalkan larangan allah itu perlu sabar. Ketiga sabar dalam menerima musibah, kita menerima musibah kita harus sabar, kita terima dengan lapang dada dan kembalikan kepada allah,” jelasnya.
“Yang ke empat adalah sabar ketika menerima nikmat dan karunia allah, ini juga mesti sabar, kita belanjakan uang kita semuanya, kita poya-poya itu namanya gak sabar, tetap hidup sederhana untuk mensyukuri hidup,” pungkasnya.
Pewarta: Abdul Manap
Terpopuler
1
Barak Militer Vs Pesantren
2
Jejak Perjuangan KH Muhammad asal Garut: Dari Membangun Pesantren hingga Menjaga NU
3
Pesantren Karangmangu Bertaraf Nasional, Cetak Puluhan Khatimin dari Berbagai Daerah
4
Dialog Refleksi Harlah ke-70, IPPNU Tasikmalaya Tegaskan Peran Strategis Perempuan dalam Pendidikan dan Kepemimpinan
5
IPPNU Kota Banjar Kunjungi Dinas Sosial, Bahas Kasus Sosial dan Penguatan Ketahanan Keluarga
6
BPBD Jabar Siap Tangani Bencana Alam di Bandung Barat, Karawang, dan Bekasi
Terkini
Lihat Semua