• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 16 April 2024

Daerah

Haul Pendiri Ponpes Al Husainiyyah Sukabumi, Kiai Yayan Bunyamin Jelaskan Keutamaannya

Haul Pendiri Ponpes Al Husainiyyah Sukabumi, Kiai Yayan Bunyamin Jelaskan Keutamaannya
KH Yayan Bunyamin. (Foto: Amus Mustaqim).
KH Yayan Bunyamin. (Foto: Amus Mustaqim).

Sukabumi, NU Online Jabar 
Direktur Aswaja Center Tasikmalaya KH. Yayan Bunyamin menjelaskan keutamaan haul berikut dengan dalilnya. Hal tersebut disampaikan saat mengisi cermah peringatan Haul ke-9 Pendiri Pondok Pesantren Al-Husainiyah Sukaraja Sukabumi Hj. Farida pada Senin (07/03). 


Ia menilai, tak sedikit diantara umat muslim yang meragukan peringatan Haul.


Kiai yang akrab disapa Kang Yayan tersebut bercerita dibanyak daerah termasuk Sukabumi misalnya, masing banyak mempertanyakan yang lazim orang lontarkan, kenapa di acara Haul suka ada ziarah kubur? 


Ia mengutip salah satu hadits yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam kitab karya imam Jalaludin Asyuyuthi:


كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَزُوْرُ الشُّهَدَاءَ بِأُحُدٍ فِي كُلِّ حَوْلٍ. وَ إذَا بَلَغَ رَفَعَ صَوْتَهُ فَيَقُوْلُ: سَلاَمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّار 


“Nabi itu setiap 1 tahun sekali berziarah ke taman Makam syuhada Uhud. Jadi yang mentradisikan haul itu Rasulullah Saw, jelas sekali dalam dalam hadist ini’’ tuturnya


Kang Yayan melanjutkan pertanyaan selanjutnya. “Oke, haul Nabi yang mencontohkan, tetapi misal kalau di Sukabumi itu kebanyakan penyelenggaraan haul suka bagi-bagi makanan bukan hanya ziarah kubur saja. Ini tidak dapat dipertanggungjawabkan?,” 


Kemudian, ia mengutip perkataan Siti Aisyah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori:


قَالَتْ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا ذَبَحَ الشَّاةَ فَيَقُولُ أَرْسِلُوا بِهَا إِلَى أَصْدِقَاءِ خَدِيجَة''  


Artinya: “Aisyah berkata: “Jika Rasulullah menyembelih kambing, maka beliau berkata: “Kirimkan daging-daging ini untuk teman-teman dekat Khadijah.” (HR Muslim) 


‘’Kirimkan ini ke bi Anu, dia ini saudara Khodijah, kirimkan ke bi Anu dia ini temannya Khodijah dan lain-lain. Misalnya’’, jelas kang Yayan.


Setelah itu, kang Yayan berlanjut pada pertanyaan lainnya yakni mengenai pembacaan manaqib. saat Haul itu dilaksanakan, bagaimana hukumnya, apakah Nabi mencontohkan? 


‘’Kalau di kita, selain bagi-bagi makanan juga ada pembacaan manaqib, membacakan kisah hidup tentang orang yang diperingati wafatnya itu. Dalam hadist itu ada lanjutannya yang maksudnya ialah Nabi itu sering membicarakan kisah kehidupan Khodijah, Nabi sering membicarakan kenangan-kenangan beliau dengan Khodijah. Jadi kalau ada yang agak alergi dengan istilah Manaqib masih takut bid’ah bilang aja baca biografi,’’ jawabnya.


Kang Yayan juga mengutip salah satu hadist shohih yang masih berkaitan dengan Haul riwayat dari Imam Ahmad dan Abu Dawud yang artinya:


‘’Perilaku kita amal perbuatan kita yang masih hidup, Allah perlihatkan kepada sodara-sodara kita, kepada kerabat kita yang sudah wafat, andaikata perilaku kita baik, sodara kita, guru kita, orang tua kita yang telah wafat itu bergembira melihat amal baik  kita Ketika di dunia, kalau perilaku kita tidak baik, mereka itu berdo’a ya Allah jangan wafatkan mereka itu sebelum engkau memberikan hidayah sebagiman engkau telah memberikan hidayah kepada kami.”


“Dari hadis ini kita yakin almarhumah yang diperingati haulnya beserta almarhumun melihat dan mengetahui kita, insyaallah baik menurut Allah, karena ada silaturrahim, pembacaan ayat suci Al qur’an shalawat, dan yang lainnya mereka bergembira melihat kita sesuai dengan hadist tersebut,’’ pungkas Kang Yayan.


Perlu diketahui Hj. Farida saat ini peringati haulnya ke-9. Menurut salah satu dewan pengurus Pesantren Muhammad Lutfi Hj. Farida Mendirikan Pondok Pesantren sejak tahun 1994 pada mulanya dikhususkan bagi perempuan namun saat ini berkat perjuangan dan sepak terjangnya para pengurus dalam syiar sudah menampung sekitar 120 santri baik santri laki-laki maupun perempuan.


Hj Farida sendiri merupakan alumni dari Pondok Pesantren Cintapada Tasikmalaya dan belajar langsung dari pimpinannya pada waktu itu Hj. Nonoh Hunaemah.


Pewarta: Amus Mustaqim
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Daerah Terbaru