Catatan Perjuangan Almarhumah Novi Salbiyah
Cirebon, NU Online Jabar
Sabtu pagi pukul 08.00 saya membuka grup WhatsApp dengan adanya notifikasi pesan dari sahabat kita Novi Salbiyah. Pesan yang disampaikannya bukan pesan menanyakan kabar teman-teman di grup. Namun kabar duka yang datang disampaikan oleh pihak keluarga nya. Kabar itu membuat kami sebagai sahabatnya, saksi hidup nya selama berjuang di Cirebon sangatlah terpukul dan berduka.
Novi Salbiyah sesosok seorang yang sangat kuat, tegar dan komitmen dalam berjuang. Hal tersebut dapat dilihat dari karirnya dalam menempuh pendidikan sarjana S1 di IAIN Syekh Nurjati Cirebon dia terbilang rajin dan takdzim kepada dosen yang mengampu mata kuliahnya, di sisi lain dia juga aktif berproses, berorganisasi di berbagai organisasi kampus, dan juga berorganisasi di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kota Cirebon.
Novi Salbiyah pernah menjadi ketua Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama IAIN CIREBON (PKPT IPPNU) yang selanjutnya berproses di PC IPPNU Kota Cirebon. Konsistensi Novi dalam berproses di organisasi sangatlah kuat walaupun dalam keadaan sakit yang mulai dirasa di tahun 2019.
Dalam Kondisi sakit, Novi menyempatkan untuk mengikuti Pelantikan PC IPPNU Kota Cirebon masa Khidmat 2019-2021, selain itu juga status perkuliahan yang menginjak semester akhir memaksanya untuk pulang pergi Karawang-Bandung-Cirebon untuk berobat dan bimbingan skripsi dengan dosen pembimbing.
Pada 21 Oktober kemarin, Novi telah sah menjadi sarjana S1 dengan gelar S.Ag yang disandangnya, tidak lama setelah gelar tersebut disandang oleh Novi, Novi juga telah diwisuda oleh malaikat, dipanggil menghadap sang ilahi, yakni pada hari ini 23 Oktober Novi dipanggil Allah untuk menghadap kehariban nya.
Allah maha pengasih dan penyayang kepada hambanya, setelah semua perjuangan nya dilakukan, Novi dipanggil dengan kesempurnaan. Kami selaku sahabatnya sangat merasa kehilangan Novi.
Semoga Allah menetapkan di sisi Nya, diterima semua amal Ibadah perjuangan hidup nya. Aminn
Pewarta: Muhammad Iqna Syam
Editor: Abdul Manap