BAGANA Kota dan Kabupaten Sukabumi Aksi Peduli Kemanusiaan
Sukabumi, NU Online Jabar
Banser Tanggap Bencana (BAGANA) dan NU Peduli Kemanusiaan Kota dan Kabupaten Sukabumi melakukan aksi kemanusiaan membantu para korban Banjir Bandang di Kampung Cikundul Girang RT 001 RW 07 kelurahan Cikundul Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi pada Rabu (09/11). Dalam peristiwa tersebut, empat rumah pengasuh Pondok Pesantren Riyadul Jannah terkena dampak banjir.
Genangan air yang memasuki rumah diperkirakan kurang lebih 1,5 meter. Banjir dipicu karena aliran sungai tersendat material yang roboh akibat curah hujan yang tinggi.
Ketua RW setempat yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Kordinasi Rayon (Satkoryon) Banser Bah Opik menyampaikan bahwa pihaknya langsung sigap sejak jam sembilan malam rabu membantu para warga dan pihak Pondok Pesantren dalam mengevakuasi terdampak.
"Dari mulai jam 09 tadi malam kita langsung turun ke lokasi banjir, kontak juga dengan rekan yang lain agar pekerjaan kita ringan jika dikerjaan bersama. Aksi kita tidak lain adalah demi kemanusiaan apalagi yang terdampak Pondok Pesantren kita harus terdepan menyelamatkan," tuturnya.
Bah Opik menambahkan, dirinya juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang sudah mengulurkan tangan membantu terdampak. Antisipasi kedepan menurutnya harus ada yang mengatur dan membagi saluran Air supaya saat hujan tiba bisa diminimalisir luapan yang akan terjadi.
Aksi yang dilakukan oleh Banser Tanggap Bencana diantaranya mengangkat material yang menyebabkan saluran sungai tersendat dan membersihkan lingkungan Pondok Pesantren serta rumah-rumah disekitarnya yang dipenuhi lumpur akibat meluapnya air sungai
Selain Riyadul Jannah, di Kecamatan Lembursitu yang terkena dampak banjir lainnya yaitu Pondok Pesantren Al Muslim Pimpinan KH. Yusuf Mulyadin yang mempunyai kesamaan berada di lereng Sungai sekalipun tidak terlalu parah, kendati demikian, ada rasa kehawatiran dari pihak pesantren karena luapan air selalu sampai ke langgar tempat tidur para santri.
Harapannya dari Pengasuh Pesantren ada perhatian lebih dari pihak yang berwenang, agar keberlangsungan pesantren tetap terjaga tanpa di selimuti kekhawatiran manakala musim penghujan tiba
"Saya berharap ada perhatian lebih dari pemerintah untuk membuat boronjong atau semacam tembok penahan tanah untuk mengantisipasi terjadinya erosi di bibir sungai yang mengakibatkan sebagian tanah milik pondok pesantren terbawa arus sungai," tandas Ajengan Yusuf.
Pewarta: Amus Mustaqim
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi
