Purwakarta

Antusiasme Santri Al-Muhajirin Ikuti Pelatihan Cara Cepat Baca Kitab Kuning Metode Segitiga Sabilurrahim

Senin, 14 November 2022 | 08:00 WIB

Antusiasme Santri Al-Muhajirin Ikuti Pelatihan Cara Cepat Baca Kitab Kuning Metode Segitiga Sabilurrahim

Kegiatan pelatihan cara cepat membaca kitab kuning di Pondok Pesantren Al-Muhajirin bersama Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrahim Mekarsari, Kiai Cep Herry Syarifuddin. (Foto: NU Online Jabar)

Purwakarta, NU Online Jabar

Geliat antusiasme Santri Al-Muhajirin 1 dan 3 Kabupaten Purwakarta terlihat saat mengikuti pelatihan cara cepat baca kitab kuning dengan metode Segitiga Sabilurrahim bersama Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrahim Mekarsari, Kiai Herry Syarifuddin. 

 

Dalam pelatihan yang berlangsung kurang lebih selama 3,5 jam ini, para peserta yang mendaftar melebihi target awal yang ditentukan oleh pihak penyelenggara. Dari target 100 orang, bertambah secara signifikan menjadi dua kali lipat lebih sebanyak 230 orang. Mereka mengikuti pelatihan dengan penuh antusias dan riang gembira, sehingga materinya dapat diserap dengan baik.

 

“Alhamdulillah, setelah berjibaku dengan kemacetan panjang di jalan tol, akhirnya bisa bersilaturahmi dengan keluarga besar Al-Muhajirin 1 dan 3 Kabupaten Purwakarta Jawa Barat asuhan Bapak Prof Dr KH Abun Bunyamin,” kata Kiai Herry alam keterangan tertulis yang diterima NU Online Jabar, Senin (13/11/2022).

 

Lebih lanjut, Kiai Herry mengatakan, penting diperhatikan bahwa metode praktis seperti ini sangat diperlukan pada zaman milenial sekarang, di mana para santri masa kini belajar di pesantren minimal tiga tahun mengikuti masa pendidikan di sekolah formal baik yang berjenjang sekolah menengah (SMP atau Madrasah Tsanawiyah) maupun atas (SMA/SMK/Madrasah Aliyah). 

 

“Jika tidak menggunakan metode-metode tertentu yang praktis dan taktis, maka mereka sulit untuk menguasai ilmu-ilmu keagamaan yang terdapat dalam kitab-kitab kuning, di mana gerbang untuk bisa membacanya adalah pemahaman ilmu nahwu sharaf (gramatikal Arab),” terangnya.

 

“Karena itulah metode Segitiga Sabilurrahim sebagai salah satu cara cepat baca kitab kuning, dihadirkan untuk menjawab tantangan dunia pendidikan pesantren zaman milenial ini.  Semoga bisa menjadi jalan kemudahan bagi siapa saja yang sedang memperdalam pengetahuan agama Islam (tafaqquh fiddiin) di pesantren dan lembaga pendidikan lainnya. Aamiin ya Mujibas saailin,” tuturnya.

 

Ketua STAI Al-Muhajirin, H Cece Nurhikmah yang ikut memantau jalannya pelatihan ini memberikan apresiasi bahwa metode Segitiga Sabilurrahim sebagai cara unik dalam pengajaran materi nahwu sharaf yang mudah, praktis dan menyenangkan. 

 

“Dalam sebagian penyampaiannya divariasikan dengan metode lagu energik berisi  rangkuman materi yang diberikan. Cara cepat baca kitab metode Segitiga Sabilurrahim ini sejatinya memadukan potensi otak kiri dan otak kanan,” ujarnya.

 

Di akhir pelatihan, sebagian peserta ditest membaca kalimat-kalimat dalam bahasa Arab menggunakan kitab-kitab gundul seperti kitab Ihya Ulumuddin, Ta'limul Muta'allim, Tanqihul Qoul, Qomi'ut Thugyan Syarah Syu'abul Iman. 

 

“Alhamdulillah para peserta yang ditunjuk bisa membaca sekaligus memahami jabatan kata berikut i'rob (baris akhir)nya,” tutup Kiai Herry.

 

Pewarta: Agung Gumelar


Terkait