Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Nasional

Ingatkan Olahraga Bernilai Ibadah, Rais Aam PBNU Minta Atlet Berlomba dengan Sportif

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar memberikan pengarahan kepada para atlet yang berlaga.

Bandung, NU Online Jabar
Pekan Olahraga dan Seni Nahdlatul Ulama (Porseni NU) secara resmi dibuka oleh Ketua Panitia Pengarah Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU Erick Thohir, di Gedung Olahraga (GOR) Sritex Arena, Jalan Abiyoso 21, Sriwedari, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Senin (16/1/2023) malam.


Dalam kesempatan tersebut, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar memberikan pengarahan kepada para atlet yang berlaga. Ia mengingatkan bahwa olahraga bernilai ibadah


Baca Juga:
Agenda Lengkap Gelaran Porseni NU 2023


"Fastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan dengan sportif. Karena olahraga ada nilai-nilai ibadah. Jangan hanya karena ingin daerahnya mendapat kejuaraan lalu melakukan tindakan-tindakan yang kurang baik," ucapnya.


Disebut Kiai Miftah bahwa olahraga dinilai sebagai ibadah karena tidak ada seseorang yang bisa mengemban amanah yang besar hanya mengandalkan spiritual saja tanpa didukung oleh kekuatan-kekuatan jasmani. 


Baca Juga:
Tim Sepak Bola NU Jabar Taklukkan Tuan Rumah 17-0 Tanpa Balas, Manajer: Tetap Rendah Hati dan Jangan Cepat Puas


"Buktikan sampai selesai tidak ada kericuhan atau masalah yang menyebabkan menitiknya air mata karena penyesalan, tapi menitikkan air mata kebanggaan karena berhasil melaksanakan tugas dengan penuh sportivitas, dan menjalin ukhuwah silaturahim atau persaudaran yang kokoh," jelasnya. 


Kiai Miftah berharap, para atlet se-Indonesia yang datang dari jauh ke Surakarta ini bukan hanya sekadar meraih cita-cita memenangkan pertandingan sebagai tanggung jawab duniawi, tetapi juga akan meraih pahala yang besar. 


"Pulanglah nanti dengan kebanggaan membawa ukhuwah Islamiyah, ukhuwah basyariyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah Nahdliyah. Mudah-mudahan pada waktu-waktu yang akan datang kita bersua lagi," ucap Kiai Miftah. 


Ia berharap, Porseni NU dapat melahirkan kader-kader militan yang sungguh-sungguh siap menanggung amanah besar, sebagaimana cita-cita para pendiri NU. 


Kiai Miftah menjelaskan bahwa cita-cita itu tergambar jelas pada lambang huruf dhad pada logo NU yang melintangi gambar bumi. Inilah makna sebuah amanah bagi para santri, untuk bisa menjadikan NU ini mendunia dan memperkenalkan kesempurnaan-kesempurnaan Islam. 


"Dengan semangat lambang NU yang dhad-nya melewati gambar dunia ini ingin menduniakan NU. Olahraga dan kesehatan jasmani adalah bukti semangat untuk menyampaikan amanah yang sangat besar ini," pungkasnya.

 

Editor: Abdul Manap 
 

Editor: Abdul Manap

Artikel Terkait