Garfa Fatayat NU Akan Gelar DTD Nasional 2025 untuk Perkuat Militansi Kader Perempuan Muda
Jumat, 11 April 2025 | 18:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) melalui Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Garda Fatayat (Garfa) akan menggelar Diklat Terpadu Dasar (DTD) Nasional 2025.
Kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung pada 18–20 April 2025 di Jakarta dan menjadi langkah strategis dalam memperkuat militansi serta karakter kader perempuan muda NU di seluruh Indonesia.
Pendaftaran peserta telah dibuka sejak 27 Maret hingga 10 April 2025, disusul seleksi administrasi pada 11–12 April, dan pengumuman hasil seleksi pada 13 April 2025.
Ketua Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah menyampaikan bahwa DTD Nasional ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan bentuk kesungguhan Fatayat NU dalam mencetak kader pemimpin perempuan yang militan, berkarakter, dan siap mengabdi untuk umat serta bangsa.
"Kita ingin kader Garfa tidak hanya militan, tetapi juga berilmu, beretika, dan mampu menjadi solusi di tengah masyarakat. DTD ini adalah langkah awal menuju penguatan kapasitas kepemimpinan perempuan NU," ujarnya saat dihubungi NU Online, Jumat (11/4/2025).
Ia menambahkan bahwa penguatan sumber daya manusia perempuan NU merupakan bagian dari amanah sejarah dan keulamaan. Menurutnya, kaderisasi yang terstruktur dan berkelanjutan sangat penting dalam menjawab tantangan zaman seperti radikalisme, ketimpangan sosial, dan pentingnya pengarusutamaan nilai keislaman yang rahmah dan toleran.
Senada dengan itu, Komandan Satkornas Garfa, Fitri Darmayanti, menegaskan bahwa DTD merupakan jenjang awal dalam sistem kaderisasi Garfa yang menjadi fondasi penting bagi setiap kader.
"DTD adalah kawah candradimuka. Di sinilah militansi dan loyalitas kader ditempa agar siap terjun dalam medan juang," ungkapnya.
DTD Nasional 2025 juga dirancang sebagai ruang konsolidasi kader Garfa secara nasional. Para peserta akan mengikuti pelatihan intensif secara fisik, ideologis, dan organisatoris. Materi pelatihan meliputi keaswajaan, sejarah pergerakan NU, wawasan kebangsaan, taktik lapangan, dan strategi gerakan perempuan.
Fitri menambahkan bahwa Garfa hadir untuk mencetak kader perempuan NU yang tidak hanya memahami ideologi Ahlussunnah wal Jamaah, tetapi juga tanggap dalam menghadapi persoalan umat dengan pendekatan yang solutif.
"Garfa hadir untuk mencetak kader perempuan NU yang tidak hanya paham ideologi Aswaja, tetapi juga sigap menghadapi persoalan umat dengan pendekatan yang solutif," tuturnya.
DTD ini ditujukan bagi kader yang aktif menjabat sebagai pengurus Fatayat NU di tingkat cabang (PC), wilayah (PW), maupun pusat (PP). Peserta juga harus berusia maksimal 43 tahun, telah lulus Latihan Kader Dasar (LKD), serta mengisi formulir pendaftaran secara daring melalui tautan resmi panitia.
Peserta yang dinyatakan lolos seleksi diwajibkan membayar kontribusi sebesar Rp500.000 sebagai bentuk komitmen kemandirian dan tanggung jawab kolektif dalam penyelenggaraan kegiatan.
Dengan mengusung semangat “Sekali Melangkah Pantang Surut ke Belakang,” Satkornas Garfa berharap DTD tahun ini menjadi pemantik semangat baru dalam kaderisasi Fatayat NU.
"Kebersamaan dan kesungguhan menjadi kunci keberhasilan proses pembentukan kader yang tangguh dan berintegritas," ujar Fitri.
Ia menekankan bahwa kader perempuan muda NU bukan sekadar pelengkap organisasi, tetapi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan yang diwariskan para ulama.
Bagi kader yang berminat mengikuti DTD Nasional 2025, pendaftaran dapat dilakukan melalui tautan ini atau dengan memindai QR code pada poster resmi kegiatan. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui narahubung: Decan (0812 3029 2950) dan Luluk (0813 7994 2233).