NU Depok Peringati HUT ke-80 RI dengan Upacara dan Ziarah Makam Pejuang
Senin, 18 Agustus 2025 | 14:31 WIB

PCNU Kota Depok bersama Sarkub Jatman dan MWC NU Tapos menggelar upacara bendera, doa, serta tabur bunga di makam pejuang bangsa, Nyimas Utari Sandijayaningsih, di Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos, Ahad (17/8/2025). (Foto: LTN NU Kota Depok)
Depok, NU Online Jabar
Nahdlatul Ulama (NU) Kota Depok memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia dengan upacara bendera, doa bersama, dan tabur bunga di makam pejuang bangsa, Nyimas Utari Sandijayaningsih, di Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos, Ahad (17/8/2025).
Kegiatan ini digelar oleh PCNU Kota Depok bersama Sarkub Jatman dan MWC NU Tapos, serta dihadiri Plt Camat Tapos H. Jarkasih, jajaran pengurus NU, karang taruna, dan tokoh masyarakat setempat.
Ketua PCNU Kota Depok, KH Ahmad Solechan (Kyai Alech), menegaskan ziarah dan doa untuk para pejuang akan dilaksanakan di seluruh wilayah Depok. Menurutnya, langkah ini penting agar masyarakat, khususnya generasi muda, tidak melupakan jasa pahlawan.
“Apa yang kita nikmati hari ini adalah hasil perjuangan pendahulu. Mereka menanam kebaikan meski tidak ikut menikmati hasilnya. Tugas kita adalah melanjutkan perjuangan itu dengan menanam kebaikan bagi generasi mendatang,” ujar Kyai Alech.
Ketua MWC NU Tapos, Ustadz Muhidin, menyebut kegiatan ini akan dijadikan agenda rutin sebagai ajang silaturahmi antar-pengurus ranting. Ia juga merencanakan ziarah rutin ke makam sesepuh Tapos dengan puncak acara Rowahan Akbar menjelang Ramadhan.
Plt Camat Tapos, H. Jarkasih, mengapresiasi inisiatif NU Depok dan menyatakan dukungan pemerintah.
“Penataan makam pejuang dan sesepuh Tapos akan dilakukan bertahap. Kami juga berharap ada kolaborasi dengan akademisi untuk menelusuri sejarah Tapos melalui seminar dan riset,” katanya.
Sementara itu, Panglima Sarkub Depok KH Lukman Nursalim yang memimpin doa tawasul dan tahlil, menilai Nyimas Utari sebagai sosok pemuda pemberani dan rela berkorban demi bangsa.
“Sarkub siap mengawal penataan makam pejuang dan menjaga tradisi ziarah dalam koridor Aswaja an-Nahdliyyah,” ujarnya.
Rangkaian acara ditutup dengan doa bersama dan tabur bunga. Suasana khidmat ini menjadi simbol sinergi antara ulama, pemerintah, dan masyarakat dalam merawat warisan kemerdekaan sekaligus menyongsong peringatan Hari Santri mendatang.