Bandung Barat

Maulid Nabi Majelis Taklim Baitun Nidzom Cihanjuang: Merajut Cinta dalam Cahaya Rasulullah Saw

Selasa, 24 September 2024 | 09:12 WIB

Maulid Nabi Majelis Taklim Baitun Nidzom Cihanjuang: Merajut Cinta dalam Cahaya Rasulullah Saw

Pengajian Muludan Majelis Taklim Baitun Nidzom di kediaman salah seorang jamaah, di Kampung Karangsari, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (22/09/2024). (Foto : DOK. BAITUN NIDZOM)

Bandung Barat, NU Online Jabar
Majelis Taklim Baitun Nidzom menggelar pengajian Muludan (Maulid Nabi) memperingati lahirnya Nabi Muhammad Saw di kediaman salah seorang jamaah, Kampung Karangsari, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten  Bandung Barat, Ahad (22/9/2024).


Bertemakan “Merajut Cinta dalam Cahaya Rasulullah”, Muludan Majelis Taklim Baitun Nidzom diikuti para santri, jamaah, serta warga sekitar. Kegiatan pengajian Muludan itu dimulai selepas Maghrib, yang dirangkai tawasulan, solawatan, serta marhabaan, diiringi hadrohan para santri, dan dipimpin langsung sesepuh Majelis Taklim Baitun Nidzom, KH Syihabuddin Mahmud.


Menurut KH Syihabuddin Mahmud, peristiwa Muludan mengandung makna kebahagiaan, yakni memperingati lahirnya Kanjeng Nabi Muhammad Saw, teladan serta ajaran menginspirasi dan mengandung hikmah sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari.


“Dengan rasa gembira, kita hendaknya senantiasa memperingati Maulid Kanjeng Nabi diiringi ikhtiar untuk juga selalu membahagiakan orang lain,” ujar KH Syihabuddin Mahmud, yang juga Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Cihanjuang.


Di satu sisi, lanjutnya, hikmah dari memperingati Maulid Nabi yakni dapat menstimulan umat Islam untuk selalu bersholawat, mengharap mendapat syafaat dari Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 56:


“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."  (QS. Al-Ahzab:56).


Lebih lanjut KH Syihabuddin Mahmud memaparkan, peringatan Maulid Nabi merupakan ekspresi kegembiraan dan kesenangan terhadap sosok Nabi Muhammad Saw. “Siapa pun yang senang dan bergembira atas kelahiran Nabi, akan mendapat rahmat dari Allah SWT,” ucapnya.


Dibalut rasa syukur, pengajian Muludan Majelis Taklim Baitun Nidzom pun sebagai wujud syukuran kepada Allah Swt atas segala nikmat yang diberikan kepada umat manusia.


Tak kalah penting, kata KH Syihabuddin Mahmud, dalam diri Nabi terdapat teladan kepemimpinan yang paripurna dan adil.


“Dengan memperingati Maulid Nabi, diharapkan suri teladan dan perbuatan mulia lainnya dari Baginda Nabi dapat meresap ke dalam sanubari kita. Rasulullah mengajarkan tentang kepemimpinan yang adil terhadap semua orang meskipun berasal dari berbagai latar belakang suku bangsa dan agama,” tuturnya.

Karenanya, perilaku dan perbuatan baik Nabi Muhammad SAW harus ditanamkan dalam keseharian kita. “Mulai dari perkara kecil hingga hal paling besar, mulai dari duniawi hingga urusan akhirat,” kata KH Syihabuddin Mahmud.


Upaya peneguhan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW juga dapat dipelihara dengan digelarnya pengajian Maulid Nabi.


“Sebagai konsekuensi dari keimanan, kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW merupakan sebuah keniscayaan,” ucapnya.


Setelah rangkaian doa dipanjatkan, acara Muludan Majelis Taklim Baitun Nidzom malam itu dipungkas dengan menikmati aneka hidangan yang disajikan.


Terkait