• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 19 Mei 2024

Kota Bandung

Mubes KMNU ITB Hasilkan Tata Kelola dan Model Kaderisasi Berbasis Hub Keprofesian

Mubes KMNU ITB Hasilkan Tata Kelola dan Model Kaderisasi Berbasis Hub Keprofesian
Musyawarah Besar KMNU ITB. (Foto: NU Online Jabar/ Iqbal).
Musyawarah Besar KMNU ITB. (Foto: NU Online Jabar/ Iqbal).

Kota Bandung, NU Online Jabar
Bertempat di kampus, Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Ahad (05/05/2024), menyelanggarakan musyawarah besar (MUBES) di lingkungan Kampus ITB Bandung. Kegiatan yang bertemakan ‘Membentuk Karakter Cendekiawan Aswaja melalui Kurikulum Pembinaan Terpadu Berbasis Asrama Kader Mahasiswa NU di Institut Teknologi Bandung’ tersebut dihadiri oleh beberapa anggota, pengurus, ikatan alumni, dan para Pembina KMNU ITB. 


Ketua Dewan Perwakilan Asrama, Iqbal Musthofa, memaparkan visi, misi, program kegiatan dan mekanisme hak dan kewajiban penghuni asrama.


Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan bahwa dirinya mencatat ada empat (4) poin sebagai evaluasi tata kelola asrama, di antaranya: transparansi keuangan asrama, mekanisme reward/punishment bagi penghuni asrama, inovasi kegiatan di asrama dan skema dukungan beasiswa kader berbasis asrama. Iqbal mengapresiasi pengurus sebelumnya karena telah bekerja maksimal untuk mengelola asrama yang sebelumnya dikenal sebagai Asrama Ganesha Cendekia ini.


“Sebagai perubahan yang nyata, dari kepengurusan periode sebelumnya (2021-2024), Asrama ini sekarang berada di Bawah Supervisi Badan Pengurus KMNU ITB. Selain itu, kami didukung oleh peran aktif dari beberapa anggota Ikatan Alumni (IA) Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama ITB, pemilik bangunan (asrama) dan para penghuni.  Dengan struktur, dan kultur baru yang lebih egaliter antara penghuni dan pengurus, diharapkan jadi sumbangsih yang produktif bagi produktivitas kader NU di lingkungan Kampus ITB dan bangsa”, jelas Iqbal yang juga aktif sebagai ketua KMNU ITB.


Hal senada juga disampaikan Ketua Badan Otonom Asrama dan Sekretariat Mahasiswa NU ITB Abdurrahman Wahid. Ia menyebutkan bahwa pengelolaan asrama saat ini lebih dikelola secara publik, tidak dikelola oleh individu tertentu melalui kemitraan tiga pihak yakni Ikatan Alumni Mahasiswa NU ITB, Pemilik Bangunan (Pembina Asrama), dan Badan Pengurus Mahasiswa NU ITB.


“Setelah dikelola tiga (3) pihak melalui MOU kerjasama, ada banyak insentif bagi mahasiswa sebagai calon penghuni diantaranya harga sewa sangat terjangkau (dibawah 350 ribu/ bulan) dan sudah termasuk fasilitas (dapur, kulkas, wifi, dan listrik). Belum lagi, ada banyak kegiatan kajian seperti kajian fiqh, muamalah, sirah Nabawi, dan mentoring keprofesian bersama alumni,” petik Wahid.


Sementara itu dalam sesi diskusi, Pembina KMNU ITB Suhirman mendukung pembaharuan tata kelola asrama ini sebagai pilar kawah candradimuka tumbuhnya kader-kader aktivis dan talenta terbaik NU di Kampus Institut Teknologi Bandung. Ia menilai, hal yang perlu digarisbawahi, model asrama ini diharapkan mampu menjaring berbagai kanal (hub) relasi dari beberapa alumni senior aktivis Nadhliyyin dari berbagai kampus sebagai mentor atau pendamping asrama.


“Inisiasi dan aktualiasasi ahlussunnah wal jamaah di lingkungan Kampus, tak dapat dilepaskan dari basis keilmuan kampus teknik. Kampus Asrama NU ITB ini akan jadi wadah sinergis gerbong profesional berhaluan aswaja. Tak hanya itu, kami membuka berbagai skema beasiswa untuk mengaktivasi peran kader-kader ITB aktif di organisasi kenuan atau langsung mengabdi ke masyarakat.”, jelas Suhirman


Selain itu, salah seorang senior NU di ITB Achmad Nashir Budiman, mengapresiasi atas musyawarah besar yang diselenggarakan oleh Badan Pengurus Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama ITB. Ia memberikan catatan bahwa dalam perkembangan tren ke depan, selain asrama sebagai basis aktivitas, perlu juga sentuhan tradisi sehingga tradisi islam dari NU dirasakan oleh semua pihak.


“Selain aktivitas dan rutinitas ibadah ala aswaja di Asrama NU ITB, saya juga perlu menekankan bahwa keberadaan unit kegiatan mahasiswa rebana di Kampus ITB perlu direformasi, diperbaharui dan disesuaikan lagi dengan minat dan bakat mahasiswa/I kita, Unit Rebana ITB perlu menjadi rumah pecinta sholawat,” pungkas Nasir.


Kota Bandung Terbaru