• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 21 Mei 2024

Kota Bandung

Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, Ini Solusi dan Rekomendasi dari Pergunu Jabar

Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, Ini Solusi dan Rekomendasi dari Pergunu Jabar
Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat, Saepuloh
Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat, Saepuloh

Bandung, NU Online Jabar
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bahwa kelompok masyarakat yang terjerat Pinjaman Online (Pinjol) terbesar yaitu dari kalangan guru yakni sebanyak 42%. Kemudian disusul 21% korban PHK, dan kalangan ibu rumah tangga.


Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat, Saepuloh mengatakan bahwa fenomena tersebut sangat memprihatinkan. “Ini sesuatu yang sangat memprihatinkan karena seharusnya guru itu kan punya literasi yang bagus tetapi banyak yang terjebak dengan pinjol online ilegal,” katanya.


Saepuloh mengemukakan bahwa maraknya kasus guru yang terjerat dalam pinjaman online ilegal disebabkan oleh tiga faktor, di antaranya adalah ketidakwujudan kesejahteraan yang memadai bagi para guru.


“Pertama memang karena faktor kesejahteraan, banyak penghasilan guru yang masih di bawah UMR. yang kedua akses pembiayaan yang legal dari perbankan dirasa sangat sulit sehingga guru-guru, terjebak dengan pinjaman yang mudah dan mereka kurang literasi keuangan. Tidak mengkaji bagaimana legalitas pinjaman online dan lainnya,” jelasnya. 


Faktor yang ketiga lanjutnya yaitu terkait dengan maraknya aplikasi pinjol-pinjol ilegal yang sering mengganggu dan ditambah oleh gaya hidup. 


Pada Focus Group Discussion (FGD) bersama LP Ma’arif NU Jabar, Jumat (10/5/2024). Pergunu Jabar memberikan beberapa solusi dan rekomendasi untuk mengatasi masalah tersebut.

 

“Pertama kita harus meningkatkan kesejahteraan guru, mulai dari peningkatan penghasilan, yang kedua guru harus mempunyai perencanaan keuangan yang matang. Guru-guru juga diharapkan bisa mengubah gaya hidupnya, mereka harus bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan,” paparnya.  

 

“Sehingga mereka tidak terjebak dengan keinginan-keinginan yang dirasa itu sebetulnya bukan kebutuhan sehingga merka terjebak dengan pinjaman online,” imbuhnya.

 

Solusi dan rekomendasi yang ketiga dan keempat lanjutnya, yaitu kepada pihak perbankan dan pemerintahan.
“Ketiga kita meminta kepada perbankan yang legal terutama perbankan pemerintah harus memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada masyarakat, terkhusus kepada guru dan yang terakhir kita harapkan kepada pemerintah yang terkait agar bisa menutup membersihkan aplikasi-aplikasi pinjol ilegal,” ujarnya.

 

Sementara yang terakhir, Pergunu Jabar merekomendasikan kepada PWNU Jabar untuk membuat layanan keuangan serupa perbankan untuk melayani umat dalam hal ini yaitu pinjaman online.


“Kita berharap PWNU Jawa Barat ada sebuah inovasi membuat lembaga perbankan keuangan syariah, apakah itu namanya bank syariah NU Jawa Barat atau apapun, sehingga konsepnya adalah dari warga NU oleh NU dan untuk dan untuk NU di Jawa Barat,” Pungkasnya.
 


Kota Bandung Terbaru