• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 10 Mei 2024

Hikmah

KOLOM BUYA HUSEIN

Kritik Rumi atas Patriarkhisme

Kritik Rumi atas Patriarkhisme
(Ilustrasi: NU Online).
(Ilustrasi: NU Online).

Siang tadi aku kedatangan dua orang tamu perempuan dari Indramayu. Mereka adalah mahasiswa. Selain ingin silaturrahim, mereka bertanya soal sistem sosial patriarkhis. 


Nah, tiba۔tiba kata۔kata Maulana Rumi dalam bukunya "Fihi ma Fihi" (di dalamnya apa yang ada di dalamnya), "Discourses of Rumi", melintasi pikiranku. Aku senang membaca buku ini. Di dalamnya Maulana, antara lain melakukan kritik tajam atas sistem budaya patriarkis. Ia adalah sebuah budaya dan tradisi, yang menempatkan laki-laki sebagai "penguasa"  atas perempuan dan pengatur dalam kehidupan bersama di ruang domestik maupun di ruang publik, serta diyakini  menjadi makhluk Tuhan paling cerdas di muka bumi sementara perempuan dianggap/diyakini sebagai manusia dengan akal intelektual rendah dan tempat hidupnya sehari-hari harus di dalam rumah saja. 


Rumi di dalam buku itu mengatakan : 


انت ليلا ونهارا تحارب طالبا تهذيب اخلاق المراة وتطهير نجاستها بنفسك. ان تطهر نفسك بها خير من ان تطهر ها بنفسك. هذب نفسك بواسطتها. امض اليها وسلم بكل ما تقوله حتى ولو من كلامهافى نظرك محال. ( فيه ما فيه، ص. ١٣٨).


"Siang malam kau berusaha mati-matian memperbaiki moral perempuan dan begitu bersemangat ingin membersihkan kotoran dari jiwanya. Seyognyanya kau membersihkan dirimu sendiri melalui dia ketimbang membersihkan dia melalui kamu. Ayo bersihkan dirimu melalui dia. Segeralah temui dia dan menyerahlah kepadanya. Dengarkanlah apa yang dikatakannya, meski menurutmu aneh".


Maulana juga mengatakan:


انما المراة من نور الله. فهى ليست مجرد حبيبة. او حتى مخلوقة. بل انها خلاقة 


"Perempuan lahir dari cahaya Tuhan. Ia tak hanya kekasih atau yang tercipta, tetapi dialah pencipta".


Aku menyampaikan kata۔kata Maulana itu kepada keduanya. Mereka bilang : "wah, indah dan kritikal ya?". Mereka tersenyum dengan wajah berbinar۔binar.


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU


Hikmah Terbaru