• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 20 Mei 2024

Pangandaran

Hari Buruh Internasional: Pesantren Al Itqon Cimerak Gelar Bedah Buku Pentingnya Etos Kerja

Hari Buruh Internasional: Pesantren Al Itqon Cimerak Gelar Bedah Buku Pentingnya Etos Kerja
Peringatan Hari Buruh Internasional di Pesantren Al Itqon Qira’atus Sab’ah yang terletak di Desa Batumalang, Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Rabu (1/5/2024). (Foto: NU Online Jabar)
Peringatan Hari Buruh Internasional di Pesantren Al Itqon Qira’atus Sab’ah yang terletak di Desa Batumalang, Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Rabu (1/5/2024). (Foto: NU Online Jabar)

Pangandaran, NU Online Jabar
Rabu 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. Berbagai kalangan terutama kaum buruh melakukan berbagai gelaran dalam memperingatinya, mulai dari diskusi sampai demonstrasi. Tak ketinggalan juga dari kalangan pesantren.


Adalah Pesantren Al Itqon Qira’atus Sab’ah yang terletak di Desa Batumalang, Cimerak, Kabupaten Pangandaran yang turut memperingati hari bersejarah bagi kaum buruh tersebut.


Pesantren yang concern dalam bidang pendidikan dan pengabdian terhadap masyarakat itu menggelar halaqoh dan bedah buku ‘Kemiskinan: Bahaya dan Solusinya dalam Islam' karya Yayan Bunyamin, tokoh kiai muda Nahdlatul Ulama (NU) asal Tasikmalaya.


Pengasuh Pesantren Al Itqon Qira’atus Sab’ah, kiai Asep Abdullah Siradj mengungkapkan bahwa pesantren, selain sebagai tempat menimba ilmu agama juga berperan sebagai penggerak ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya.


Sebab itu, kata dia, bedah buku ini digelar untuk memotivasi masyarakat meningkatkan etos kerja dan menunjukkan betapa pentingnya kemapanan ekonomi dalam beragama.


“Bedah buku ini menjadi pemacu agar para peserta lebih semangat dalam bekerja, karena bekerja memenuhi kebutuhan adalah jihad fisabilillah,” tutupnya.


Dalam pemaparannya, Yayan mengatakan bahwa pesantren juga bisa turut andil dalam persoalan buruh. Salah satunya dengan memberikan legitimasi teologis terhadap para buruh bahwa apa yang mereka kerjakan adalah sebuah ibadah.


“Allah sangat mencintai seorang hamba yang apabila melakukan suatu pekerjaan dilakukan secara profesional. Mudah-mudahan para buruh mendapat spirit tambahan bahwa mereka adalah para mujahid, sedang berjuang mencari nafkah yang halal, dan dalam Islam ini termasuk jihad fisabilillah,” ucapnya.


"Alangkah baiknya jika tukang jahit menjadikan jarumnya sebagai tasbihnya. Betapa eloknya bila tukang kayu menjadikan gergajinya sebagai tasbihnya," tambahnya mengutip perkataan Imam Abdul Wahab as-Sya'rani.


Ia mengajak para buruh untuk meniatkan apa yang mereka kerjakan sebagai perintah Allah Swt sehingga bisa bernilai ibadah yang kelak juga bernilai di akhirat. 


“Kalau niat mereka bekerja itu hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan, maka Allah akan memberikan hanya kebutuhan itu. Tapi, kalau kita arahkan niatnya bahwa ini adalah perintah Allah, ibadah, fisabilillah mudah-mudahan dunianya dapet kelak di akhirat pun mereka akan memanen hasil dari kerja kerasnya,” pungkasnya.


Untuk diketahui, buku saku karya Yayan Bunyamin ini merupakan seri pertama dari enam seri buku Aswaja Sugih, berisi tentang pentingnya kemandirian ekonomi dan motivasi Islam untuk bekerja keras.


Pangandaran Terbaru