Jaga Sejarah dan Budaya, MATAN IAIN Cirebon Ngaji Sejarah dan Kebudayaan
Rabu, 12 Januari 2022 | 15:00 WIB
Cirebon, NU Online Jabar
Pengurus Komisariat (PK) Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (MATAN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon gelar refleksi ngaji sejarah dan kebudayaan di Keraton Kanoman Cirebon, Ahad (9/1).
Ngaji sejarah dan budaya tersebut dalam rangka menjaga tradisi dan budaya, dengan menghadirkan sejarawan Cirebon Farihin yang juga sebagai Pengurus Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama Kota Cirebon.
Ketua PK MATAN IAIN Syekh Nurjati Khumaedi NZ menuturkan, adanya kegiatan ini sebagai media pengenalan budaya dan mengingat jasa para ulama terdahulu.
"Nasionalisme tanpa sejarah tentunya akan rapuh. Orang yang kuat dalam nasionalisme adalah orang yang mengenal sejarah dan tidak melupakan sejarah, semoga dengan diadakannya kegiatan ini kita senantiasa bisa melestarikan budaya dan memahami sejarah para pendahulu,” tuturnya.
Sejarawan Cirebon Farihin dalam pemaparannya mengulas banyak sejarah dan budaya Keraton Kanoman, Kasepuhan bahkan sampai Kacirebonan, dan salah satunya bagaimana urgensinya menjaga budaya lokal yang hampir tergerus peradaban.
"Transformasi kebudayaan peradaban yang dilakukan wali oleh songo itu adalah memadukan antara kebudayaan lama dengan kebudayaan baru, sehingga kebudayaan lama tidak tergilas oleh kebudayaan baru, melainkan berjalan beriringan. Berbeda dengan hari ini ketika muncul, modernisasi, globalisasi dan revolusi itu konsekuensinya kebudayaan lama akan tergilas oleh kebudayaan baru," ungkapnya
Untuk menumbuhkan spirit nasionalisme lanjut Farihin, maka harus belajar kebudayaan dan sejarah.
“Kalau kita ingin memberikan spirit nasionalisme, kita harus belajar kebudayaan. Kita harus bangga dengan tanah air kita, dengan bangsa kita, dengan ras kita, dengan pakaian kita, dengan tatacara tradisi kita. Itu akan menumbuhkan spirit nasionalisme, spirit patriotisme dan spirit-spirit itu tidak akan didapat kalau tidak belajar sejarah," kata alumni Jurusan Sejarah IAIN Syekh Nurjati Cirebon itu.
Generasi muda jika ia ingin menciptakan Indonesia makmur, sehat dihari esok mereka harus punya kecintaan terhadap bangsa dan punya spirit membangun negara.
“Kalau mempunyai kecintaan terhadap bangsa yang tinggi, kecil kemungkinan akan menyeleweng dari tugas berbangsa dan bernegara. Maka dasarnya adalah kecintaan kepada tanah air maka jangan heran kalau ulama-ulama terdahulu meraka adalah orang-orang yang konsen terhadap budaya konsen terhadap sejarah dengan tidak pernah melupakan pendiri bangsa sebelumnya," ujar pustakawan Keraton Kanoman Cirebon itu.
Pewarta: Khumaedi NZ
Editor: Abdul Manap
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menghidupkan Malam di Bulan Suci Ramadhan dengan Amal Saleh
2
Inilah Rincian Zakat Fitrah Tahun 2025 di Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat
3
Libur Lebaran 2025 untuk Sekolah Madrasah Diperpanjang 20 Hari, Menag: Bisa Kurangi Kemacetan
4
Operasi Pasar Murah PCNU Kabupaten Cirebon: Upaya Kendalikan Harga Bahan Pokok Jelang Idulfitri
5
RMINU Jabar Gelar Safari Ramadhan Volume 4 Bersama LDNU dan LPBHNU
6
Al-Hiyam: Cinta yang Mengembara Tanpa Akhir
Terkini
Lihat Semua